Home Internasional 'Perang Kentang' Memanas di Jepang

'Perang Kentang' Memanas di Jepang

Tokyo, Gatra.com - Jaringan restoran McDonald's di Jepang sedang kerepotan menyediakan kentang goreng. Camilan populer itu terpaksa dibatasi agar tidak terjadi kelangkaan.  

Restoran ini membatasi konsumennya hanya bisa membeli porsi kecil. Porsi sedang dan besar sementara dihapus. Kebijakan ini berlaku di 2900  outlet di seluruh Jepang dan berlangsung sebulan mulai 9 Januari lalu. Dan ini adalah kali kedua kebijakan itu diterapkan.

"Saya merasa sangat sedih dengan penjatahan karena saya suka kentang goreng," kata seorang pria berusia 30 tahun yang baru saja membeli porsi kecil di toko McDonald's di distrik perbelanjaan Ginza Tokyo kepada Kyodo, Senin (24/1). "Saya berharap mereka akan memperbaiki masalah pasokan dengan cepat."

Banjir di dekat pelabuhan Vancouver dan gangguan logistik di seluruh dunia yang dipicu oleh pandemi virus corona menunda impor kentang dari Amerika Utara, membuat perusahaan itu menangguhkan penjualan kentang goreng porsi sedang dan besar. Ditambah lagi cuaca buruk telah memaksa jaringan restoran ini  untuk memberlakukan pembatasan lebih lanjut pada penjualan. Perusahaan juga untuk sementara menangguhkan penawaran kentang goreng di beberapa lokasi.

Situasi ini dimanfaatkan beberapa pesaing. Jaringan hamburger Freshness Burger, di bawah Colowide Co, menambah porsi kentangnya lebih banyak hingga 25 persen lewat kampanye mulai 14 Januari hingga 27 Februari 2022. Perusahaan ini tidak menghadapi kekurangan pasokan karena kentangnya dari Hokkaido, pulau utama paling utara Jepang yang terkenal dengan produk pertaniannya.

Operator jaringan toko serba ada Ministop Co mulai menawarkan kentang goreng "bucket potato" tiga kali lipat ukuran porsi biasa pada 14 Januari.

Ministop mengatakan produk baru ini terinspirasi oleh penjualan yang lebih baik dari perkiraan ketika meningkatkan porsi kentang goreng sebesar 50 persen sekitar akhir tahun dan liburan Tahun Baru. McDonald's tidak menawarkan kentang goreng dalam porsi sedang dan besar selama periode tersebut.

Meningkatnya persaingan telah membuat banyak orang men-tweet tentang "perang kentang," dengan satu posting mengatakan, "Ini adalah perang yang disambut baik bagi pecinta kentang goreng."


 

152