Home Ekonomi PKL Malioboro Minta Tunda Relokasi, Raja Yogya: Sekarang Bisa, Kenapa Besok

PKL Malioboro Minta Tunda Relokasi, Raja Yogya: Sekarang Bisa, Kenapa Besok

Yogyakarta, Gatra.com - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan sudah menanti belasan tahun untuk memindah pedagang kali lima (PKL) Malioboro. Para PKL yang tersebar di sepanjang trotoar Jalan Malioboro akan direlokasi di dua sentra PKL yang juga berada di kawasan Malioboro, mulai besok, Rabu (26/1).

"(Relokasi) Yo jadi. Aku wes ngenteni (sudah menunggu) 18 tahun. Jadi ora mung (tidak hanya) mundur tiga tahun," kata Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X di kompleks Pemda DIY, Kepatihan, Yogyakarta, Selasa (25/1), sambil menyingung jangka waktu tuntutan penundaan relokasi oleh PKL.

Sejumlah paguyuban PKL telah meminta penundaan relokasi selama tiga tahun. Selain itu, muncul tuntutan pemindahan ditunda hingga usai Lebaran tahun ini. Namun ada pula satu paguyuban yang beranggota 400-an PKL setuju dipindah sesuai jadwal pemda.

Sultan pun meminta relokasi berlangsung segera. Pemindahan dimulai Rabu besok, melalui serangkain pertemuan, dan akan berlangsung selama 2-3 minggu.

Menurut dia, pemda juga tak mengabaikan tuntutan PKL atas adanya kompensasi. "Nanti itu ada kebijakannya. Wes tak (sudah saya) cicil. Nanti biar dilihat dulu tempatnya (yang baru)," katanya.

PKL akan dipindah ke dua lokasi, yakni gedung di eks Bioskop Indra dan los di eks Dinas Pariwisata DIY. Relokasi PKL terkait rencana Pemda DIY menjadikan Malioboro kawasan heritage sesuai sumbu filosofi Yogyakarta yang terentang dari Pantai Selatan, Keraton Yogyakarta, hingga Gunung Merapi.

Kawasan heritage ini akan didaftarkan untuk diakui Unesco. "Dia (PKL) minta tunda, aku minta cepet karena sudah nunggu 17 tahun," kata Raja Keraton Yogyakarta ini.

Menurut Sultan, trotoar Malioboro bukan milik para PKL. "Itu milik toko sama pemerintah, bukan fasilitas kaki lima. Rasah (jangan) mundur. Saiki iso (sekarang bisa), kenapa besok," ucapnya.

4620