Home Kalimantan Desa Penghasil Kopi di Kalbar Bangkit dari Kebakaran Hutan

Desa Penghasil Kopi di Kalbar Bangkit dari Kebakaran Hutan

Jakarta, Gatra.com - Salah satu daerah penghasil Kopi di Indonesia, Desa Sumber Agung, mulai bangkit dari keterpurukan akibat kebakaran hutan. 

Sebelumnya, desa yang berlokasi di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar) ini harus menderita akibat kebakaran hutan di tahun 2015, yang mengakibatkan lahan seluas 500 hektare yang didominasi tanaman kopi, hangus terbakar.

Kepala Desa Sumber Agung, Arifin Noor Aziz, menjelaskan, musibah tersebut sempat memukul keras perekonomian salah satu kawasan yang diklaim sebagai penghasil kopi terbaik di Kalbar.

“Dua tahun kami berjibaku mengelola lahan yang rusak dan jumlah komoditi yang menurun drastis," ujar Arifin dalam keterangannya kepada Gatra, Kamis (27/1).

Momentum bangkit itu hadir di tahun 2017. Arifin menyebut, para petani Desa Sumber Agung mendapatkan angin segar untuk terus berproduksi dan kembali meningkatkan perekonomiannya melalui program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) dari PT Daya Tani Kalbar, yang merupakan mitra pemasok Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas.

Saat ini, produksi Kopi Desa Sumber Agung sudah kembali bisa dinikmati dan didistribuskan. Arifin pun juga menyebut, Kopi Khas Sumber Agung itu saat ini menghiasi Festival Kopi Agroforestri yang diselenggarakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

“Dari program tersebut, warga desa melakukan langkah menghijaukan kembali dan revegetasi tanaman-tanaman produktif,” paparnya.

Social Impact & Community Development PT Daya Tani Kalbar, Cahya Renaldi, mengatakan langkah pembinaan petani juga dilakukan untuk mengelola lahan yang ditanam bibit kopi. Ada 50 dari 500 hektare lahan yang terbakar, kembali dilakukan perawatan masyarakat, menanam kembali model tumpang sari, sehingga tidak fokus bibit kopi saja.

“Kami tidak susah menemukan potensi komoditi utama, sehingga program ini tinggal dikembangkan dan develop ekonomi,” tutur Dito.

Dari langkah tersebut, bubuk kopi khas Sumber Agung dibantu pendistribusiannya ke pasar lokal di Kalbar, hingga tembus ke Jakarta dan Jawa Tengah. 

“Dalam sebulan, mereka bisa memasarkan sekitar 100 kg kopi per bulannya dan madu kelulut hingga 50-100 kg per bulan,” ujarnya.

130