Home Milenial Sulap Hobi Jadi Bisnis! ShopeePay Talk Berbagi Kisah dan Pengalaman

Sulap Hobi Jadi Bisnis! ShopeePay Talk Berbagi Kisah dan Pengalaman

Jakarta, Gatra.com - Mengawali tahun 2022, ShopeePay Talk—platform diskusi interaktif bulanan yang diinisiasi oleh ShopeePay—membahas topik menarik bertajuk “Ubah Hobi Jadi Bisnis Kenapa Enggak?” pada Kamis (27/1). Hadir sebagai pembicara dua pebisnis inspiratif, yakni: Nova Dewi, CEO & Co-Founder of Suwe Ora Jamu dan Angel Chyntia selaku Co-Founder of Goban Cosmetics. Selain itu, turut hadir Yoris Sebastian, Founder of OMG Consulting and Co-Founder of Inspigo selaku pakar bisnis kreatif.

“Selama hampir dua tahun menjalani aktivitas di tengah situasi pandemi, sebagian besar masyarakat mulai mendedikasikan waktunya untuk mengeksplorasi atau bahkan memulai berbagai hobi menarik,” ujar Head of Strategic Merchant Acquisition ShopeePay, Eka Nilam Dari.

Eka mengatakan, mengembangkan hobi menjadi peluang bisnis menjadi dambaan bagi banyak orang. Karena itu, ShopeePay menyadari bahwa membangun bisnis yang lahir dari hobi memiliki rintangan tersendiri. Dibutuhkan perencanaan yang matang, strategi bisnis berkelanjutan, serta profesionalitas agar persoalan bisnis dan hobi dapat berjalan secara beriringan. “Kami harap episode ShopeePay Talk kali ini dapat menjawab tantangan tersebut sekaligus menginspirasi masyarakat dan pebisnis di Indonesia dalam mentransformasi hobi menjadi sebuah bisnis yang menguntungkan,” paparnya.

Mendirikan bisnis yang berasal dari hobi memang terdengar sederhana karena pebisnis mendapatkan kemewahan untuk dapat berkreasi sesuai hobi yang diminati. Kendati demikian, menjalankan bisnis berbasis hobi tidak luput dari tantangan bisnis. Tidak hanya mengandalkan minat serta kreativitas, naluri bisnis yang tajam juga sangat penting agar bisnis yang dilakoni dapat menghasilkan keuntungan.

Misalnya, berkaca dari kisah perjalanan bisnis yang bermula dari hobi Nova Dewi meracik jamu hingga membangun brand Suwe Ora Jamu, Angel Chyntia dengan hobi make up yang kini melahirkan produk make up sendiri melalui Goban Cosmetics, serta insight dari pakar industri bisnis kreatif Yoris Sebastian.

Berikut ini tiga strategi yang dapat diterapkan dalam membangun bisnis berbasis hobi:

1. Tentukan skala prioritas, bangun pola pikir bisnis

Salah satu tantangan yang dihadapi ketika membangun bisnis yang berasal dari hobi adalah memosisikan diri antara hobi yang digemari dengan bisnis yang harus terus berjalan. Dalam menjawab tantangan tersebut, pebisnis harus mampu berpikir objektif serta memasang mindset bahwa hobi yang digemari kini bukan lagi kegemaran pribadi, namun bertransformasi menjadi sebuah bisnis yang menyangkut kepentingan banyak pihak.

CEO & Co-Founder of Suwe Ora Jamu, Nova Dewi mengatakan, Suwe Ora Jamu didirikan atas dasar kecintaannya terhadap jamu, meski dalam perjalanan tidak luput dari rintangan dan permasalahan bisnis. “Salah satu hal yang selalu saya terapkan apabila dihadapkan pada sebuah tantangan bisnis adalah menyusun skala prioritas, mana yang memberikan dampak lebih besar pada bisnis. Dalam membangun skala prioritas, tentu saya harus menanamkan mindset sebagai seorang pebisnis, bukan lagi sekadar penggiat hobi,” kata Nova.

2. Terus eksplorasi hobi untuk menghindari kejenuhan

Tanpa adanya manajemen bisnis dan profesionalitas, bisnis yang berawal dari hobi dapat menjadi bumerang dan beban. Terlebih, hobi yang awalnya menyenangkan dan mendatangkan kebahagiaan, justru bisa mengundang kejenuhan. Untuk menghindari kedua hal tersebut, pebisnis dapat menggali hal-hal baru yang belum pernah disentuh sebelumnya. Dengan itu, semangat eksplorasi akan terus “menyala” seiring perkembangan bisnis.

Co-Founder of Goban Cosmetics, Angel Chyntia mengatakan, Goban Cosmetics selalu berusaha berinovasi melalui gebrakan yang dapat menjawab kebutuhan industri beauty Indonesia. “Melalui inovasi serta trial-and-error, saya mendapatkan kesempatan untuk belajar hal baru dan mengulik lebih dalam lagi dunia kecantikan yang belum pernah ditemui sebelumnya,” kata Angel.

Selain terus memacu semangat dan ketertarikan terhadap hobi yang dijalankan selama bertahun-tahun, hal ini juga menjadi salah satu strategi pengembangan produk yang efektif. “Tidak hanya itu, saya bersama dengan Goban Cosmetics juga selalu menekankan kolaborasi sebagai salah satu cara untuk mengeksplorasi hal-hal baru serta menggali inspirasi dari berbagai tokoh yang mengemban visi serupa,” Angel menambahkan.

3. Jaga orisinalitas dan berikan sentuhan strategi marketing yang personal

Berangkat dari hobi yang bersifat personal, idealisme dan preferensi pribadi tentu memegang andil ketika hobi dieksplorasi menjadi bisnis yang menguntungkan. Bagi pebisnis, yang terpenting adalah kemampuan menyelaraskan idealisme dan preferensi pribadi tersebut dengan peluang pasar yang ada.

Founder of OMG Consulting & Co-Founder of Inspigo, Yoris Sebastian menyatakan, mengubah hobi atau karya menjadi sebuah peluang bisnis memiliki privilese tersendiri. “Penggiat hobi tentu memiliki kedekatan personal dengan produk atau karya yang dihasilkan serta industri yang digeluti, sehingga bisnis yang didirikan bisa membawa sentuhan cerita yang unik, orisinil, dan personal guna menciptakan brand yang lebih melekat di hati konsumen,” ia memungkasi.

79

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR