Home Teknologi Hadapi Metaverse, Pemerintah Perlu Perbaiki Ekosistem Digital

Hadapi Metaverse, Pemerintah Perlu Perbaiki Ekosistem Digital

Jakarta, Gatra.com – Ekosistem digital telah memengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat. Cepat atau lambat, Indonesia diyakini akan menuju era metaverse yang berpotensi ikut mengubah pola relasi sosial ekonomi warga negara.

CEO Arsanesia, Adam Ardisasmita, menyatakan bahwa pemerintah perlu membuat regulasi yang baik bagi ekosistem digital masa depan seperti metaverse. Terlebih, sekitar 80% kehidupan manusia mulai tergantung pada teknologi digital.

Adam menyebut metaverse bukanlah hal yang sama sekali baru. Konsep itu telah lama hadir pada dunia game. Tahun lalu, hampir Rp24 triliun dihasilkan dari transaksi yang dilakukan gamers Indonesia lewat pembelian karakter-karakter privilege dalam game.

"Buat para gamers, metaverse bukan konsep baru. Bagi kita yang sudah lama bermain game dan punya avatar, make a living bukan sekadar main insight the digital world, is not something new," kata Adam dalam keterangannya, Jumat (28/1).

Senada disampaikan Dosen Teknik Informatika Universitas Pamulang, Yan Mitha Dyaksana. Metaverse bukan sekadar game yang sedang berkembang di dunia digital. Namun, juga bisa dimanfaatkan pada sektor ekonomi, bisnis, dan pendidikan.

"Ada kekhawatiran terkait privasi data pengguna dan dampaknya terhadap sektor informal. Hal ini tentu menjadi tantangan ke depan," katanya.

Koordinator Sholarium LP3ES, Teddy Nugroho, mengatakan bahwa Indonesia akan mengalami bonus demografi pada beberapa tahun mendatang. Saat itu, mayoritas penduduk berusia produktif yang berpengaruh terutama terhadap peluang lapangan pekerjaan.

"Dengan penetrasi pengguna internet yang makin tinggi, usia produktif yang sudah terbiasa dengan dunia digital memiliki peluang yang besar dalam mengembangkan ekonomi kreatif melalui metaverse," ujar Teddy.

449