Home Ekonomi Bulan Bersih Laut, Nelayan Dilarang Tangkap Ikan dan Harus Cari Sampah

Bulan Bersih Laut, Nelayan Dilarang Tangkap Ikan dan Harus Cari Sampah

Bantul, Gatra.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencanangkan ‘Bulan Bersih Laut’ sebagai upaya menjaga ekologi laut dan mewujudkan ekonomi biru. Di bulan bersih laut, nelayan tak boleh menangkap ikan tapi harus memunguti sampah.

Pencanangan ini dilakukan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, usai acara bersih-bersih Pantai Parangtritis, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (28/1).

“Sebagai negara kepulauan atau maritim, orang Indonesia tidak boleh lagi memunggungi laut. Tapi jadikan laut sebagai halaman depan kita. Karena itu, laut harus selalu bersih,” kata dia dalam sambutan.

Menjadi gerakan nasional yang akan dicanangkan Presiden Joko Widodo, Bulan Bersih Laut sebagai bentuk pengingat akan upaya menjaga kebersihan pesisir dan laut serta mewujudkan laut dan langit biru.

Sakti mengatakan, cepatnya peningkatan populasi penduduk dan pembangunan daerah pesisir memberi ancaman besar pada laut dan layanan jasanya.

“Sampah yang tidak dikelola dengan baik telah menjadi ancaman bagi laut. Ini pastinya berdampak turunnya produktivitas laut. Eksploitasi besar-besaran hingga ikan habis dan banyaknya sampah akan menghancurkan kehidupan manusia,” katanya.

Di Bulan Bersih Laut, Sakti ingin dalam setahun terdapat satu bulan saat semua pihak bersama-sama membersihkan laut. Di bulan itu, nelayan tidak diperkenankan melaut dan menangkap ikan. Mereka diminta membersihkan sampah di pesisir dan akan mendapatkan imbalan dari setiap kilogram sampah yang diperoleh.

“Kami tidak bisa bekerja sendiri dalam menjalankan program ini. Dibutuhkan kolaborasi dengan banyak organisasi masyarakat, lembaga pendanaan, dan pemerintah daerah,” ujarnya.

Selain menjadi komitmen KKP dalam menjaga laut, gerakan ini juga memberikan pesan kepada dunia bahwa Indonesia berkomitmen memperhatikan kesehatan laut dan memiliki tata kelola yang baik.

Terlebih lagi saat Indonesia dipercaya menjadi Ketua Presidensi G-20. KKP mendukung kebijakan ekonomi biru melalui pemanfaatan ruang laut dengan mempertimbangkan aspek ketahanan ekologi.

“Kita ingin memperlihatkan penerapan ekonomi biru pada anggota G-20 dengan mengeluarkan kebijakan penangkapan ikan terukur. Ekonomi biru adalah ekonomi yang berkelanjutan dan sehat,” jelasnya.

Bupati Bantul Halim Abdul Muslih mendukung gerakan ‘Bulan Bersih Laut’ ini. Sebagai daerah hilir dan muara sungai-sungai di DIY, Pantai Parangtritis kesulitan dalam mengatasi masalah sampah yang telah menahun.

84