Karanganyar, Gatra.com - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Karanganyar, Jateng menyiapkan skenario penyelamatan peserta didik dari Covid-19, apabila terjadi di tengah-tengah berlangsungnya pembelajaran tatap muka (PTM). 

Puskesmas terdekat di sekolah penyelenggara PTM berperan penting dalam skenarionya.

Plt Kepala Disdikbud Karanganyar, Nurini Retno Hartati tak memungkiri kalangan pendidikan masih ketar-ketir. Di sejumlah sekolah penyelenggara PTM di luar kota sudah terjadi penularan Covid-19 di antara peserta didik.

“Segala kemungkinan harus disiapkan antisipasinya. Semoga tidak muncul klaster PTM di Karanganyar. Memang di Kota Solo sudah ada kasusnya,” katanya kepada wartawan di ruang kerjanya, Jumat (28/1).

Saat ini PTM sudah berlangsung 100 persen pada jenjang SMP negeri swasta dan sederajat. Nurini mengatakan satgas penyelenggara PTM di jenjang tersebut terus dimotivasi supaya jangan mengabaikan prokes. Keselamatan para peserta didik menjadi hal fokus utama. Satgas perlu memastikan pengantar ke sekolah juga mematuhi protokol kesehatan.

“Tidak ditemukan hal-hal mengkhawatirkan. Hanya saja, perlu lebih disiplin dalam prokes terutama pengantar sekolah,” katanya.

Rencananya, PTM 100 persen diberlakukan di jenjang SD negeri dan swasta apabila vaksinasi anak usia 6-11 tahun tuntas. Progresnya sekarang 96 persen dengan sasaran 76 ribu anak. Sedangkan jenjang PAUD tetap PTM 50 persen.

Nurini tak menampik rencana PTM tersebut bisa berubah apabila situasi tidak memungkinkan yang dipicu sebaran kasus Covid-19 berikut variannya.

“Karena omicron ini sudah ada kasusnya, kita tidak tahu PTM 100 persen jenjang SD jadi digelar Februari nanti ataukah tidak,” katanya.

Adapun skenario apabila terjadi penularan di sekolah mengandalkan peran petugas puskesmas terdekat. Koordinasi ke puskesmas menjadi penting.

“Puskesmas akan langsung menerapkan prosedur standar. Yang saya tahu, tracing kontak eratnya. Apakah perlu PTM di sekolah itu ditunda dulu tergantung pertimbangan dari puskesmas setempat,” katanya.