Home Kalimantan Menangkap Ikan Gunakan Setrum dan Racun Masih Terjadi di Kalsel

Menangkap Ikan Gunakan Setrum dan Racun Masih Terjadi di Kalsel

Banjarbaru, Gatra.com - Menangkap ikan dengan menggunakan setrum dan potas, masih terjadi di Kalimantan Selatan (Kalsel). Lemahnya kesadaran masyarakat terhadap kelestarian ikan, adalah salah satu penyebab praktik itu masih saja terjadi.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kalsel, Rusdi Hartono mengungkapkan, masyarakat yang menangkap ikan menggunakan alat setrum dan potas jumlahnya sudah jauh menurun jika dibandingkan beberapa tahun sebelumnya.

“Kita terus lakukan edukasi dan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang akibat yang ditimbulkan dari menangkap ikan menggunakan setrum dan potas,” ujar Rusdi Hartono kepada Gatra.com di Banjarbaru, Ahad (30/1).

Selain terus melakukan edukasi dan himbauan, beber Rusdi, DKP Kalsel bekerjasama dengan aparat kepolisian juga terus melakukan patroli di daerah yang masih dianggap rawan praktek penyetruman ikan.

Rusdi menyebut, daerah yang masih ada masyarakatnya melakukan penyetruman ikan ada di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sugai Utara dan Banjar. Sedangkan menangkap ikan dengan menggunakan potas atau racun, masih terjadi di daerah pesisir.

“Masih ada nelayan yang menangkap ikan terutama udang dengan potas atau racun. Kita terus lakukan patroli dan himbauan agar hal tersebut jangan lagi dilakukan,” ungkapnya.

Untuk menimbulkan efek jera, DKP Kalsel bersama aparat terkait sudah beberapa kali melakukan tindakan tegas kepada pelaku penyetrum ikan.

“Ada beberapa kasus yang kita bawa ke pengadilan dan pelakunya dihukum. Artinya kita tidak main-main,” ujar Rusdi Hartono.

388