Home Regional Masyarakat di Perbatasan Negara Butuh Pecahan Uang Rupiah

Masyarakat di Perbatasan Negara Butuh Pecahan Uang Rupiah

Batam, Gatra.com - Bank Indonesia (BI) perwakilan Kepulauan Riau kembali melaksanakan Ekspedisi Rupiah Berdaulat Tahun 2022 di lima daerah terluar dan terdepan serta terpencil (3T) di Kepri. Kegiatan tersebut untuk mendukung kebutuhan uang pecahan di daerah pulau terluar.

Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI Pusat Marlison Hakim mengatakan, dalam misi tersebut sebanyak 9 karyawan BI dari luar Kepri diberangkatkan dari Pelabuhan Batu Ampar menggunakan Kapal KRI 386 Silas Papare menuju Jemaja, Tarempa, Serasa, Dabo Singkep dan Kundur.

"Tahun ini secara nasional kita adakan di 16 Provinsi dan 81 Pulau di Indonesia. Untuk di Kepri ada 4 Kabupaten dan 5 daerah yang disambangi," katanya.

Kegiatan ini, lanjut Marlison, akan berlangsung selama dua pekan ke depan dan juga akan dibantu TNI Angkatan Laut. Dalam ekspedisi itu, BI membawa uang sebanyak Rp6 miliar dengan berbagai pecahan.

"Kita sesuaikan dengan kebutuhan di masyarakatnya. Bagaimana tingkat ekonomi di daerahnya? Bagaimana uang berputar? Begitulah modal yang kami bawa ke sana," katanya.

Menurut Marlison, sebelum ekspedisi ini dilakukan, pihaknya sudah terlebih dulu mencari informasi. Ia mengatakan, kegiatan ini bertujuan memenuhi kebutuhan uang masyarakat yang berkualitas.

"Sekaligus melakukan clean money policy. Menarik uang tak layak edar mengganti dengan layar edar. Uang baru," ujarnya.


Selain itu, kegiatan ini juga untuk mengedukasi ekonomi dan juga mengajak masyarakat cinta dan bangga dengan menggunakan rupiah sebagai alat transaksi pembayaran secara resmi dan berdedikasi. 

"Kita edukasi jangan melipat, merobek dan membasahi uang. Ketika juga harus bangga dan paham sehingga menghindari penggunaan selain rupiah. Kita juga mengadakam kegiatan sosial, baik bidang Pendidikan, Kesehatan dan Ekonomi," ucapnya.

Marlison berharap, masyarakat di daerah 3T di Indonesia khusunya Kepri bisa paham dan sadar terkait rupiah sebagai kedaulatan negara.

"Selama kita lakukan kegiatan ini direspon positif oleh masyarakat dan melakukan perubahan dalam transaki pembayaran," katanya.

Wakil Gubernur Kepri, Marlin Agustina,  mengapresiasi kegiatan ini yang dilakukan BI. Menurutnya, masyarakat di perbatasan negara memang sangat membutuhkan pecahan uang dalam kondisi prima dan layak edar.

"Kita tahu masyarakat ini punya karakter yang berbeda, apalagi kadang suka melipat uang. Sehingga ini menjadi edukasi yang bagus," tuturnya.

36