Home Gaya Hidup Sensasi Alam di TWA Kerandangan, Air Terjun Unik dan Burung Langka Celepuk Rinjani

Sensasi Alam di TWA Kerandangan, Air Terjun Unik dan Burung Langka Celepuk Rinjani

Lombok Barat, Gatra.com - Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat banyak menyimpan destinasi wisata menarik yang layak dikunjungi para wisatawan. 

Lombok Barat dengan keindahan alam baik pantai, pegunungan dan budayanya menjadi catatan sejarah lokomotif pengembangan pariwisata di NTB, dengan mendunianya Pantai Senggigi yang lebih dulu popular.

Lombok Barat memiliki wisata pantai menarik, wisata kuliner, wisata air terjun hingga wisata alam ada di Kabupaten Lombok Barat. Salah satu objek wisata yang saat ini mulai digandrungi adalah Taman Wisata Alam Kerandangan.

Pesona alam yang luar biasa dan dikelilingi hutan hijau dengan beragam jenis pohon menjadi daya tarik tersendiri Taman Wisata Alam Kernadagan. Objek wisata yang terdapat di desa Senggigi, Kecamatan Batulayar, Lombok Barat sangat tepat menjadi pilihan untuk berlibur ke wilayah Senggigi. 

Lokasi yang asri dan sejuk menjadi daya tarik taman wisata alam Kerandangan ini. Selain itu beragam jenis tumbuhan dan burung menjadi daya tarik kawasan Taman Wisata Alam Kerandangan ini. 

Akses jalan setapak yang sudah ditata dengan rapi dan asri memudahkan wisatawan untuk berkeliling menikmati segarnya udara di Taman Wisata Alam ini. Selain itu di beberapa titik juga terdapat kursi taman sebagai tempat istirahat dan berswa foto.


Sekretaris Daerah Lombok Barat Baehaqi menjelaskan, Taman Wisata Alam (TWA) Kerandangan ini sangat menarik untuk dikunjungi. TWA ini dapat menikmati keindahan alam dan sejuknya udara di sekitar TWA. Ini sangat bermanfaat karena udara yang sejuk di TWA ini memberikan alternatif untuk berwisata sambil menyegarkan pikiran setelah lelah beraktifitas.

Lokasi ini merupakan salah satu alternatif berwisata yang sangat baik untuk mencari udara segar sambil mendengarkan suara burung yang menyegarkan pikiran. 

"Ini salah satu destinasi wisata yang sangat baik untuk menyegarkan pikiran setelah lelah beraktifitas. Udara yang segar diiringi suara burung menjadikan lokasi ini begitu nyaman," kata Baehaqi yang pernah Kepala Bappeda Lombok Barat ini.

Baehaqi menyatakan, selain untuk wisata menyegarkan pikiran, TWA ini juga dapat dijadikan wisata edukasi atau laboratorium tumbuhan dan burung. Di lokasi ini bisa diketahui beragam jenis tumbuhan dan pohon. 

Selain itu juga dapat mengetahui beragam jenis burung dan binatang yang ada di kawasan Taman Wisata Alam Kerandangan.

Menurutnya susana ini dapat menjadi sarana edukasi atau pendidikan bagi wisatawan yang berkunjung ke TWA. 

"Dengan berkunjung kesini kita jadi tahu nama tumbuhan dan pohon serta jenis burung dan hewan lainnya. Ini sebagai destinasi wisata yang menarik selain berwisata juga dapat sekalian belajar atau wisata edukasi," ungkapnya.


Baehaqi menambahkan, Pemkab Lombok Barat (Lobar) bersama Pemdes dan Pihak BKSDA akan terus bersinergi untuk memajukan TWA ini sebab di TWA ini menyimpan banyak potensi wisata. 

Selain wisata alam dan wisata edukasi wisatawan juga dapat menikmati keindahan dua air terjun yang sangat indah di TWA ini. Namun uniknya air terjun ini hanya dapat dinikmati saat musim hujan tiba.

Ia juga mengatakan, di lokasi ini juga terdapat lahan seluas 20 hektare untuk camping ground. Di lokasi tersebut dapat didirikan hingga 30 tenda untuk kebutuhan camping. Lokasi camping juga telah dilengkapi dengan fasilitas toilet dan fasilitas penunjang lainnya. 

Ia mengatakan bahwa wilayah Senggigi ini sangat unik karena memiliki kawasan wisata yang lengkap seperti Pantai dan Taman Wisata Alam.

Petugas Taman Wisata Alam Kerandangan Wahyu mengatakan, bahwa di lokasi ini ada 59 jenis burung yang sudah terindentifikasi oleh tim gabungan dari Unram dan BKSDA. 

Burung burung tersebut termasuk burung langka dan edemik yang hanya ditemukan di beberapa lokasi di dunia. Salah satunya adalah burung Celepuk Rinjani. Burung ini adalah burung langka yang berupakan endemik dari pulau Lombok. 

Untuk melakukan pengamatan dan penelitian tentang 59 jenis burung ini membutuhkan waktu sekitar 3 tahun.

Wahyu mengatakan, bahwa TWA Kerandangan inj banyak dikunjungi wisatawan dari Thailand, Taiwan, Singapura dan Korea. Mereka sebagaian besar ingin mempelajari dan mendalami tentang burung yang ada di Lombok selain untuk menikmati kesejukan udara di TWA Kerandangan.

Ia juga menjelaskan, TWA ini juga sering dikunjungi fotografer dunia untuk memotret burung dan tumbuhan. Untuk satu jenis burung seperti Paok Laus dan burung Murak perkiraannya hingga saat ini sekitar 170 Fotografer profesional dari berbagai negara yang memoteret burung yang ada di TWA Kerandangan.

Mereka datang membawa kamera dengan lensa besar dan panjang untuk memotret burung burung yang ada di TWA Kerandangan. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri untuk wisatawan dunia yang ingin berkunjung ke TWA ini. 

Ia mengatakan bahwa burung burung tersebut dapat di foto wisatawan setelah dipanggil dengan menggunakan teknik khusus. Ia mengatakan bahwa wisatawan yang datang untuk bird watching banyak dari Jerman dan Inggris. Selain menikmati pemandangan alam mereka juga mempelajari tentang burung dan alam.

"Wisatawan yang datang rata rata hobi burung banyak dari Taiwan, Thailand, Singapura dan Korea. Mereka datang mengamati burung dan burung burung ini bisa dipanggil dengan teknik khusus untuk dilihat dan difoti. Ini yang menjadi daya tarik," ujarnya.

TWA Kerandangan ini memiliki luas 396,10 hektar. Taman wisata ini dikeliling oleh Bukit yang ditumbuhi oleh berbagai jenis pohon. Beberapa obyek wisata yang terdapat di TWA Kerandangan antara lain Air terjun Putri Kembar, Goa Walet serta mata air Eat Ber'aik. Di TWA yang dikelola oleh BKSDA ini wisatawan dapat melakukan sejumlah kegiatan wisata antara lain Jungle Tracking, Jelajah sungai, Camping, Pendidikan Lingkungan serta Pengamatan Satwa.

Untuk menuju Air Terjun Putri Kembar dan Goa Walet, wisatawan menempuh perjalanan sejauh kurang lebih 2 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 1 hingga 1 setengah jam perjalanan dari pintu utama TWA.

2249