Home Kesehatan Masuk Daerah Rawan Bencana, Perawat Harus Mampu Tangani Trauma

Masuk Daerah Rawan Bencana, Perawat Harus Mampu Tangani Trauma

 

Purworejo, Gatra.com- Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) merupakan salah satu pelatihan dasar bagi perawat dalam menangani masalah kegawatdaruratan akibat trauma dan gangguan kardiovaskuler. Penanganan masalah tersebut ditujukan untuk memberikan bantuan hidup dasar sehingga dapat menyelamatkan nyawa dan meminimalisir kerusakan organ serta kecacatan penderita.

Dikutip dari laman hallosehat.com, penyakit kardiovaskuler termasuk kondisi kritis yang butuh penanganan segera. Pasalnya, jantung adalah organ vital yang berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

Jika jantung bermasalah, peredaran darah dalam tubuh bisa terganggu. Tanpa pertolongan medis yang sesuai, penyakit kardiovaskuler bisa mengancam jiwa dan menyebabkan kematian.

"Kabupaten Purworejo merupakan daerah yang secara geografis merupakan salah satu daerah yang rawan dengan kebencanaan. Karena kondisi seperti itu, kami, DPD PPNI (Persatuan Perawat Nasional Imdonesia) menyelenggarakan pelatihan BTCLS," jelas Ketua DPD PPNI Kabupaten Purworejo, Heru Agung Prastowo, Selasa (1/2).

Pelatihan berlangsung selama empat hari, mulai tanggal 29 Januari hingga 1 Februari. Pelatihan diberikan oleh lembaga Smart Emergency Service Indonesia dilaksanakan secara daring (2 hari) dan luring (2 hari).

Kompetensi yang harus dicapai oleh perawat dalam pelatihan ini adalah mampu melakukan Bantuan Hidup Dasar (BHD), mampu melakukan penilaian awal (initial assessment), mampu melakukan penatalaksanaan pasien dengan gangguan pernafasan dan jalan nafas (airway and breathing).

Perawat harus mampu melakukan penatalaksanaan pasien akibat trauma: kepala dan spinal, thorak dan abdomen serta musculoskeletal dan luka bakar. Dengan trainning BTCLS, seorang perawat dituntut untuk mampu melakukan penatalaksanaan pasien dengan gangguan sirkulasi, mampu melakukan penatalaksanaan kegawatdaruratan kardiovaskuler, mampu melakukan penatalaksanaan proses rujukan serta mampu melakukan triase pasien. Triase adalah proses khusus memilah dan memilih pasien berdasarkan beratnya penyakit menentukan prioritas perawatan gawat medik serta prioritas transportasi.

"Metode pelatihan yang dilakukan adalah dengan prinsip pelatihan pada orang dewasa, sehingga mengedepankan keaktifan peserta dengan pendampingan dari para instruktur dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat," tambah Heru Prastowo.

 

 

 

1122