Banjarmasin, Gatra.com - Universitas Lambung Mangkurat (ULM) akan membentuk satgas perlindungan penanganan masalah kekerasan seksual di kampus. 

Langkah itu dilakukan menyusul satu mahasiswi ULM yang sedang magang di Polresta Banjarmasin, diperkosa oknum polisi yang seharusnya melindungi, menjaga dan menjamin keamanan.

Rektor ULM Prof Sutarto Hadi membeberkan, satgas akan dibentuk paling lambat pertengahan Februari 2022 dan saat ini tahap proses pendaftaran calon anggota yang berasal dari civitas akademika ULM sendiri. Sedangkan penyeleksi berasal dari kalangan independen.

"Dengan terbentuknya satgas tersebut, kita memberikan jaminan agar mahasiswi bisa terbuka. Selama ini takut dan malu mengungkapkan karena dianggap aib. Satgas bisa menjaga kerahasiaan, menjamin mereka terlindungi dan kita bisa mengambil langkah hukum," ujar Sutarto kepada Gatra.com di Banjarmasin, Rabu (2/2).

Dikatakan, dengan terbentuknya satgas tersebut, maka diharapkan mahasiswi yang mendapatkan pelecehan seksual baik saat magang maupun dilingkungan kampus, agar tidak ragu - ragu untuk segera melapor. Karena satgas diisi oleh orang - orang yang memiliki moralitas tinggi, bertanggungjawab dan track rekord yang baik.

Sutarto menyebut, ada relasi kekuasaan antara dosen dan mahasiswa dalam posisi yang lemah.

"Karena kekuasaan dosen mutlak dalam penentuan nilai kelulusan. Disitulah ada peluang bagi orang berbuat jahat. Korban takut mengungkapkan, makanya perlu dibentuk satgas untuk menangani dan melindungi mereka," tegasnya.