Pekanbaru, Gatra.com - Dana tidak terduga (DTT) senilai lebih kurang Rp60 miliar menjadi andalan Provinsi Riau menyikapi ancaman varian Omicron.
Menurut Wakil Ketua DPRD Riau, Hardianto, dana tersebut dialokasikan dalam anggaran daerah tahun 2022,sebagai tindakan antisipatif terhadap perkembangan Covid-19.
Meski terlihat besar, DTT sejatinya juga dipersiapkan untuk berbagai keperluan mendesak lainya, seperti: antisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), serta bencana lainya seperti banjir.
"Itu sebabnya kita berharap tidak terjadi karhutla dalam jumlah yang massif, agar porsi untuk antisipasi COVID-19 lebih banyak," ungkapnya kepada Gatra.com di Pekanbaru, Kamis (3/2).
Dikatakan Hardianto, penempatan dana antisipasi COVID-19 di DTT dilandasi ke-praktisan penggunaan anggaran.
"Kalau administrasinya sudah beres, jadi tinggal on call untuk dilaksanakan," tekannya.
Diketahui pada Minggu (30/1) , seorang warga Kota Pekanbaru dinyatakan positif terpapar varian Omicron. Dari penelusuran Dinas Kesehatan setempat paparan varian Omicron diperoleh pasca lawatan ke Kota Batam, Kepulauan Riau.
Adapun sejak kasus tersebut diketahui, pengecekan di area perlintasan menuju Provinsi Riau digiatkan, seperti di fasilitas pelabuhan .
Sementara itu Gubernur Riau Syamsuar kembali menyerukan warga tempatan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan. Ia pun berpesan agar warga mengikuti program vaksinasi.
Hingga 26 Januari 2022 progres vaksinasi untuk tahap I di Riau mencapai 85,38 persen dengan menghabiskan 4.132.690 dosis.
