Home Internasional Omicron Kian Merebak, Korsel Perpanjang Pembatasan Kegiatan Masyarakat

Omicron Kian Merebak, Korsel Perpanjang Pembatasan Kegiatan Masyarakat

 

Seoul, Gatra.com – Korea Selatan (Korsel) memperpanjang pembatasan kegiatan masyarakat selama dua pekan akibat lonjakan infeksi Covid-19 varian Omircon. Perpanjangan itu berlaku hingga Ahad, 20 Februari 2022.

Dilansir Reuters, Jumat (4/2), Perdana Menteri Kim Boo-kyum mengatakan bahwa kebijakan tersebut diperlukan guna memperlambat penyebaran Omicron. Liburan Tahun Baru Imlek dikhawatirkan telah memicu penambahan infeksi virus corona.

“Memperlambat laju penyebaran Omicron, yang menuju puncaknya hari demi hari, adalah prioritas dalam keadaan sulit ini,” katanya pada pertemuan tanggapan pemerintah yang disiarkan dalam siaran televisi.

Di Korsel, pembatasan aktivitas warga mencakup batas jam buka restoran hingga pukul 9 malam dan kapasitas maksimal enam orang untuk pertemuan pribadi. Baca juga: Omicron Menggila, Asia Tenggara Waspada

Untuk diketahui, kasus harian baru global meningkat tiga kali lipat selama dua pekan terakhir. Namun, jumlah kematian dan infeksi serius tetap relatif rendah di negara-negara yang memiliki cakupan vaksinasi tinggi tersebut.

Pada Jumat (4/2), Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korsel melaporkan rekor peningkatan harian 27.443 kasus baru Covid-19 dengan 24 kematian baru.

Guna menangani lonjakan kasus, pemerintah telah meluncurkan program pengujian baru. Hanya kelompok prioritas yang menjalani tes PCR, sedangkan yang lain bisa mengikuti tes rapid antigen di klinik untuk deteksi dini yang lebih cepat.

Pemerintah juga mengurangi waktu karantina wajib bagi warga positif Covid-19 yang telah divaksinasi, dari 10 hari menjadi sepekan. Hal itu memungkinkan lebih banyak orang bergejala ringan atau tanpa gejala dirawat di rumah.  

Baca juga: Omicron Mengamuk, Vaksin Lengkap Tak Berdaya, Booster Sangat Penting, Kapan Efektif Diberikan?​​​​​​​

Di Korsel sekitar 86% dari 52 juta penduduknya telah meneria dua dosis vaksin Covid-19. Sebanyak 53,8% di antaranya bahkan telah menerima suntikan booster. Secara keseluruhan, "Negeri Ginseng" tersebut sudah melaporkan 934.656 kasus Covid-19 dan 6.836 kematian sejak awal pandemi.

 

151