Home Kesehatan Lagi Puluhan Santri di Blora Terpapar Corona, Bupati Minta Isolasi Terpusat

Lagi Puluhan Santri di Blora Terpapar Corona, Bupati Minta Isolasi Terpusat

 

Blora, Gatra.com- Puluhan santri di Pondok Pesantren Insan Gemilang Kabupaten Blora Jawa tengah dinyatakan positif Covid -19. Temuan ini setelah dilakukannya tracing dan swab antigen kepada 84 santri.

Berdasarkan pemeriksaan pada 84 sampel tersebut, ditemukan sebanyak 27 sampel dengan hasil swab positif antigen. Sehingga saat ini terdapat 28 orang yang positif di pondok pesantren tersebut.

"Hari ini 25 siswa dan 2 pendamping asrama yang hasilnya positif dan 1 siswa yang sebelumnya positif lebih awal, kata Kepala Sekolah SMP Insan Gemilang, Emi Sofiya, Jumat (4/2).

Sementara itu, Bupati Blora, Arief Rohman bersama wakil Bupati Blora, Tri Yuli Setyowati yang meninjau langsung ke lokasi meminta agar dilakukan isolasi terpusat.

"Anak-anak yang terkonfirmasi ini nanti tolong dilakukan isolasi secara terpusat. Kalau disini nanti bisa terkontrol dengan baik dan bisa mengurangi resiko penularan lagi, disini nanti dari pihak kesehatan juga akan mendampingi, termasuk juga pemberian vitamin dan asupan gizi yang cukup," kata Arief.

Wakil Bupati Blora, Tri Yuli Setyowati  pun meminta kepada pihak pondok pesantren untuk intens berkomunikasi dengan para orang tua dari para santri yang terkonfirmasi. Sekaligus untuk meyakinkan mereka agar tidak khawatir.

"Anak anak kalau bisa isolasi disini aja agar mereka bisa merasa nyaman dan karena suasana lingkungan disini sudah terbiasa," terangnya.

Tidak hanya itu, Ia juga meminta orang tua agar tidak khawatir. "Karena anak-anak disini akan dijaga dengan baik, nanti ada pihak dari Puskesmas, kesehatan, yang memantau disini," lanjutnya.

Kepala Bidang Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan, Joko Budi Heri Santoso menjelaskan terkait penularan covid-19 yang terjadi di pondok pesantren tersebut. Adanya swab antigen ini sebagai tindak lanjut kasus anak yang sebelumnya panas batuk pilek.

 

Kemudia diperiksakan oleh keluarga lewat PCR mandiri. "Dari hasil menunjukan positif," terang Joko. Sehingga sesuai dengan SOP lalu dilakukan tracing kontak sekitarnya. 

Anak tersebut ada di pondok pesantren, sehingga tim dari surveillans melakukan testing sekitarnya. Dengan hasil 27 positif antigen dan untuk yang negatif diizinkan pulang dan menaati prokes.

Puskesmas setempat juga akan memantau, untuk yang positif sementara di isolasi terpusat, kalau memungkinkan di Pondok tidak masalah yang penting nanti bisa memenuhi syarat, terangnya.

Rencananya Dinas Kesehatan akan melakukan pemeriksaan RT-PCR pada Sabtu (5/2) besok kepada para santri yang positif swab antigen tersebut. "Besok pagi yang positif antigen akan dilakukan swab PCR untuk penegakan diagnosa," tambahnya.

Selain itu, sebagai langkah antisipatif terhadap covid-19 varian omicron, maka bila diperlukan sampel spesimen tersebut akan dikirim untuk dicek.

"Doa kita tidak banyak yang positif, meski demikian karena kita tetap antisipasi varian omicron, kalau ada resiko itu, kami juga akan kirim spesimennya ke Semarang," imbuhnya.

Joko menjelaskan bahwa mereka yang terpapar tersebut tidak merasakan gejala atau gejala ringan. Pasalnya vaksinasi telah dilakukan kepada mereka hingga dosis kedua.

"Mereka sudah vaksinasi dosis kedua, maka rata-rata walaupun positif mereka tidak merasa bergejala, karena ini manfaat vaksinasi juga," jelasnya. 

 
1080