Tunis, Gatra.com - Polisi Tunisia mengunci pintu Dewan Kehakiman Tertinggi, yang sebelumnya telah dibubarkan oleh Presiden Kais Saied pada hari Minggu (6/2). 

“Selain itu juga telah menghentikan staf untuk bisa masuk kantor,” kata kepala dewan tersebut kepada Reuters, Senin (7/2).

Pengumuman Saied telah menimbulkan kekhawatiran akan supremasi hukum yang terjadi di Tunisia setelah perebutan hampir seluruh kekuasaannya pada musim panas lalu. Tindakan itu dinilai sebuah kudeta yang oleh para pengkritiknya dan organisasi hakim menuduhnya telah melakukan langkah ilegal, yang merusak independensi peradilan.

Asosiasi hakim Tunisia mengatakan pada hari Minggu bahwa keputusan Presiden Kais Saied untuk membubarkan dewan kehakiman tertinggi negara Afrika Utara, itu adalah kemunduran yang berbahaya dan belum pernah terjadi sebelumnya akibat sikap konstitusional yang telah dibuatnya.

Keputusan Saied adalah langkah terbaru dalam konsolidasi kekuasaan setelah dia membubarkan parlemen dan memecat perdana menteri pada Juli, berjanji untuk membuat kembali konstitusi demokratis Tunisia, yang oleh para pengkritiknya disebut kudeta.