Johannesburg, Gatra.com - Afrika Selatan mengumumkan telah menyetujui pemakaian vaksin asal China yakni Sinopharm, meskipun seorang pejabat senior di Kementerian Kesehatan menyatakan pemerintahnya belum akan mulai pengadaan vaksin Sinopharm tersebut.

Afsel selama ini telah menggunakan vaksin Pfizer dan Johnson & Johnson untuk vaksinasi di negara tersebut. Pemerintah Afsel tahun lalu telah menunda pengiriman vaksin pada akhir tahun lalu karena suplai yang terlalu banyak, yang dikarenakan masih banyak yang meragukan vaksin sehingga memperlambat penyerapannya.

Badan Pengawas obat Afrika Selatan SAHPRA menyebutkan, persetujuan Sinopharm digunakan sebagai vaksin Covid-19 didasarkan pada “data mengenai keamanan, kualitas dan efikasi yang disampaikan oleh MC Pharma”, sebuah pabrikan obat lokal yang bekerja sama dengan pihak Sinopharm.

“Kami belum berencana melakukan proses pengadaan vaksin karena stok vaksin kami masih mencukupi,” ujar Nicholas Crisp, seorang deputi Dirjen di Kementerian Kesehatan Afsel kepada Reuters.

Sinopharm telah mendapatkan persetujuan untuk penggunaan masa darurat oleh WHO pada bulan Mei 2021. Data uji klinis menunjukkan, bahwa Sinopharm memiliki efikasi yang lebih rendah terhadap penyakit Covid-19 dibandingkan dengan vaksi Pfizer.

Pada bulan Desember lalu, WHO telah mengeluarkan rekomendasi bagi orang-orang yang telah menerima vaksin Covid-19 jenis inaktivasi vaksin (Sinopharm. Sinovac dan Bharat Biotech) untuk segera mendapatkan vaksin booster.