Home Kesehatan Mitos dan Fakta Seputar Omicron, Cek Disini!

Mitos dan Fakta Seputar Omicron, Cek Disini!

 

Jakarta, Gatra.com- Kementerian Kesehatan merilis bahwa angka kasus konfirmasi harian bertambah. Namun jumlah pasien yang masuk ke rumah sakit relatif lebih sedikit. Tidak hanya itu, pasien yang masuk ke rumah sakit juga cenderung menunjukan gejala ringan atau tanpa gejala sama sekali. Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid,. membenarkan bahwa saat ini jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit masih rendah.

Namun dr. Nadia menyampaikan bahwa ada kemungkinan kita akan menghadapi kenaikan kasus yang tinggi dalam 2 hingga 3 minggu kedepan.

"Kami berharap masyarakat dapat benar-benar waspada dan mengetahui kondisi ini dengan baik, bahwa penularan dari varian Omicron ini lebih cepat daripada varian of concern COVID-19 yang lain, namun kasus kesakitan maupun kematian akibat varian ini rendah. Sehingga rumah sakit sebaiknya digunakan oleh pasien yang benar-benar membutuhkan, yaitu mereka yang memiliki gejala sedang hingga kritis," tambah dr. Nadia dalam keterangan tertulisnya, Selasa (8/2).

Sebagai informasi, World Health Organization (WHO) mulai menetapkan virus Covid-19 varian B.1.1.529 alias Omicron sebagai Variant of Concern (VoC) pada 26 November 2021 lalu. Nah apa saja mitos dan fakta seputar Omicron ini, simak penjelasnnya:

1. Mitos: Omicron hanya menimbulkan gejala ringan

Fakta: Meskipun penyebarannya lebih cepat, gejala Omicron tidak separah varian Delta. Tapi bagi lansia, ornag dengan komorbid dan yang belum divaksinasi tetap berpotensi kematian

2. Mitos: Vaksin tak mempan lumpuhkan Omicorn

Fakta: Vaksin menjadi proteksi terbaik melawan Omicro. Data menunjukkan 60% pasien Omicron di Indonesia meninggal dunia belum pernah divaksin.

3. Mitos: Orang yang belum divaksinasi tidak akan bergejala parah akibat Omicron.

Fakta: Orang yang belum divaksinasi justru yang paling rentan tertular Omicron. Pasien Omicron di rumah sakit kebannyakan adalah yang belum vaksin

4. Mitos: Penggunaan masker tak bisa cegah penularan Omicron

Fakta: Pencegahan terbaik dari tertular Omicron adalah disiplin protokol kesehatan, termasuk memakai masker, mencuci tangan dan mengurangi mobilitas serta vaksinasi

135