Home Sumbagsel Merespon Lonjakan Omicron, Gubernur Sumsel Minta Genjot Vaksinasi

Merespon Lonjakan Omicron, Gubernur Sumsel Minta Genjot Vaksinasi

Palembang, Gatra.com - Seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) diingatkan untuk menggenjot percepatan vaksinasi Covid-19. Semua daerah juga harus meningkatkan kesiapsiagaan menyusul meningkatnya jumlah kasus penderita varian Omicron yang kini terjadi di Indonesia, seperti di Pulau Jawa dan Bali.

“Kita perlu mewaspadai gelombang ketiga Covid-19 ini. Saya minta kabupaten dan kota tetap siaga dalam penanganan tanpa mengubah format sebelumnya saat penanganan Covid-19 varian Delta,” ujar Gubernur Sumsel, Herman Deru di Palembang, Selasa (8/2).

Menurutnya, penanganan tersebut juga termasuk juga dengan menjaga Bed Occupancy Ratio (BOR) di sejumlah rumah sakit. “BOR juga jangan sampai dikurangi. Termasuk juga tempat isolasi terpadu yang telah dibuat juga harus terus disiagakan,” katanya.

Berdasarkan arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi baru-baru ini, lanjutnya, ada dua hal penting yang harus dijalankan dalam penanganan Covid-19 saat ini. “Percepatan vaksinasi itu jadi salah satu yang harus dilakukan. Segera lakukan vaksinasi terhadap masyarakat, baik vaksin pertama maupun kedua,” ujarnya.

Dikatakannya, berdasarkan catatan dinas kesehatan provinsi setempat, vaksinasi tahap pertama di wilayahnya sudah menginjak angka 93 persen, sedangkan vaksinasi tahap kedua baru di angka 53 persen. Kemudian, vaksinasi untuk lanjut usia (lansia) tahap pertama sebesar 68 persen dan tahap kedua 40 persen, serta vaksinasi anak-anak sebesar 74 persen yang rata-rata merupakan vaksin pertama.

“Stok dosis vaksin kita masih cukup banyak. Ada 1,5 juta dosis. Bupati dan wali kota harus segera ambil langkah untuk mempercepat vaksinasi ini. Koordinasikan dengan Dinkes Sumsel untuk dosis vaksin tersebut,” katanya.

Kendati begitu, Deru mengakui memang tidak mudah memberikan vaksinasi untuk sepuluh persen masyarakat yang belum diberikan vaksinasi tersebut. “Ada 10 persen yang belum terjamah vaksinasi tahap pertama ini. Terobosan harus dilakukan untuk mempercepatnya. Termasuk juga dengan melakukan jemput bola,” ujarnya.

Selain itu, sambungnya, yang tidak kalah penting dalam penanganan Covid-19 ini adalah dengan memperketat protokol kesehatan (prokes).

“Itu (prokes) juga harus diperketat. Saya tekankan untuk memakai masker. Karena masker merupakan alat cegah yang memadai. Saya imbau masyarakat untuk tidak meremehkan Covid-19 omicron ini, karena penularannya dahsyat. Dampaknya bukan hanya pada kesehatan, tapi juga ekonomi,” katanya.


 

1240