Home Internasional Kasus COVID-19 Melonjak, Korsel Beralih ke Perawatan Mandiri

Kasus COVID-19 Melonjak, Korsel Beralih ke Perawatan Mandiri

Seoul, Gatra.com - Korea Selatan (Korsel) meluncurkan skema perawatan mandiri bagi pasien dengan gejala virus corona ringan, guna membebaskan sumber daya medis untuk kasus yang lebih serius. 

Hal ini terjadi ketika infeksi virus menular tersebut mencapai titik tertinggi baru pada hari Kamis, (10/2), karena varian Omicron yang menyebar secara cepat.

Kantor berita Reuters melaporkan, Kamis (10/2) sebagian besar Korsel telah menjadi kisah sukses mitigasi COVID-19. Berkat pengujian dan penelusuran yang agresif, jarak sosial, serta penggunaan masker.

Namun saat Omicron yang sangat menular dan kurang mematikan mulai menyebar, pemerintah Korsel bulan ini mulai mengalihkan strateginya dari pengujian dan penelusuran ke pemantauan mandiri, diagnosis, dan perawatan di rumah.

Mulai hari ini, Kamis, (10/2), pihak berwenang hanya akan memberikan perawatan kepada pasien COVID-19 yang berusia 60 tahun ke atas. Sementara yang lain memantau diri mereka sendiri dan mencari bantuan medis dari klinik yang ditunjuk, jika kondisinya memburuk.

Perlengkapan medis termasuk alat pengukur saturasi oksigen, termometer, dan obat demam, yang sebelumnya tersedia untuk semua pasien yang merawat diri sendiri di rumah, sekarang hanya akan didistribusikan kepada kelompok prioritas. Di sisi lain, para pejabat memperkirakan sekitar 13,5% kasus baru virus corona akan diklasifikasikan sebagai kelompok berisiko tinggi.

Pemerintah Korsel juga telah menghapus pelacakan kontak dan laporan isolasi diri wajib berdasarkan teknologi sistem penentuan posisi global. 

"Skema sebelumnya tidak lagi realistis, mengingat sumber daya kami yang terbatas dan membutuhkan biaya sosial dan ekonomi yang besar dibandingkan dengan kebutuhan medis kami," kata Juru Bicara (Jubir) Kementerian Kesehatan Korea Selatan, Son Young-rae dalam keterangannya pada hari Rabu, (9/2).

"Tujuan dari sistem respons Omicron baru kami adalah untuk meminimalkan kasus serius dan kematian. Dengan berfokus pada mendiagnosis dan merawat kelompok berisiko tinggi, dan untuk mencegah kejenuhan serta keruntuhan kapasitas medis kami," ujarnya.

Di samping itu, Korea Disease Control and Prevention Agency (KDCA) atau Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) mengatakan, jumlah kasus COVID-19 baru harian Korsel mencapai rekor lain, yakni sebesar 54.122 kasus untuk hari Rabu, 9 Februari 2022. 

Rekor ini menjadikan total infeksinya sebanyak 1.185.361 kasus, di antara 52 juta penduduknya.

Meski, angka kematian baru akibat virus menular itu tetap rendah. Angkanya hanya berjumlah 20 orang yang meninggal, sehingga totalnya menjadi 6.943 kematian

KDCA mengatakan jumlah harian itu telah melonjak lebih dari dua kali lipat dalam waktu kurang dari seminggu. Dan dapat mencapai sekitar 170.000 kasus pada akhir bulan ini, dengan hingga 1 juta dalam perawatan di rumah. Kemudian, sekitar 96% orang dewasa di Korea Selatan sudah divaksinasi lengkap dan hampir 65% warganya telah menerima booster atau dosis lanjutan vaksin COVID-19.

57