Sragen, Gatra.com- Puluhan santriwan dan santriwati serta pengajar dan tenaga pendidik Pondok Al Islam Darussalam Desa Pengkok, Kedawung Sragen, Jawa Tengah (Jateng) akhirnya mengikuti vaksinasi Corona. Ponpes ini sebelumnya apatis terhadap program pencegahan Covid-19 oleh pemerintah itu.
Terhitung sudah 22 orang dari pondok mendatangi puskesmas pembantu (pustu) Desa Pengkok yang berjarak sekitar 50 meter dari ponpes itu, Kamis (10/2).
Mereka akhirnya bersedia vaksin berkat pendekatan dari Forkopimcam serta tokoh masyarakat, Babinsa dan Babinkamtibmas.
Camat Kedawung, Nugroho Dwi Wibowo mengapresiasi para sukarelawan yang meluangkan waktu mediasi pada beberapa hari sebelumnya. Hasilnya cukup memuaskan, yakni sikap melunak pimpinan pondok Al Islam Darussalam, Desa Pengkok.
"Kita fasilitasi. Maunya vaksin dimana. Akhirnya di Pustu. Tadi sudah datang dan mau divaksin," katanya.
Ia menguraikan sejak pagi hingga pukul 11.00 WIB, tercatat sudah ada 22 dari pondok tersebut yang menjalani vaksinasi Covid-19.
Mereka menjalani vaksinasi untuk dosis pertama karena sebelumnya belum pernah mendapatkan vaksinasi.
"Sampai saat ini sudah ada 12 siswa atau santri. Kemudian yang dewasa ada 10 termasuk ustadz dan ustadzah. Mudah-mudahan nanti bertahap semua segera mengikuti," urai Camat.
Salah satu santri, Satria mengaku sudah divaksin hari ini. Ia mengajak teman-temannya segera ikut vaksinasi seperti dirinya.
Kepala Sekolah Pondok Yayasan Al Islam Darussalam, Ustadz Imron mengatakan mengapresiasi atas peran Muspika, Polres dan Danramil yang memfasilitasi yayasannya untuk mendapatkan vaksinasi.
Pihaknya akan menyampaikan kepada pengurus yayasan, ustadz dan ustadzah serta siswa untuk mendukung program pemerintah vaksinasi Covid-19 di sekolahnya.
Sebelumnya diberitakan, Pondok Al Islam Darussalam Desa Pengkok menjadi sorotan Satgas Covid-19 Kabupaten Sragen. Sebab, vaksinasi corona belum merambah ke sana. Diduga, pihak pondok tidak mengizinkan karena alasan keyakinan. Setelah itu, tim satgas Covid-19 melakukan pendekatan. Satu diantaranya dengan menunjukkan sertifikat halal dari MUI perihal proses produksi vaksin itu.
