Home Regional Binda Jateng Gelontorkan 2.000 Dosis Vaksin untuk Sekolah di Kendal

Binda Jateng Gelontorkan 2.000 Dosis Vaksin untuk Sekolah di Kendal

Kendal, Gatra.com - Langkah percepatan vaksinasi menjadi fokus utama Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Jawa Tengah (Jateng), menyusul perintah langsung dari Presiden Joko Widodo. Dalam pelaksanaannya, Binda Jateng terus menggenjot vaksinasi bagi masyarakat.

Untuk merealisasikan percepatan vaksinasi di Kabupaten Kendal, kepada masyarakat, Binda Jateng melakukan penyisiran, guna memastikan siapa saja warga yang belum mendapatkan suntikan vaksinasi Covid-19.

Hasilnya, Binda Jateng menemukan 17 sekolah dasar (SD) sederajat yang belum tuntas memberikan vaksinasi bagi anak didiknya. Karena, siswa-siswinya baru mendapatkan vaksinasi dosis pertama.

Tercatat 17 sekolah tersebut tersebar di 8 kecamatan yang berada di Kabupaten Kendal. Diantaranya yakni, Kecamatan Kaliwungu, Boja, Pageruyung, Sukorejo, Patean, Rowosari, Ringinarum dan Pegandon. 

Kepala Binda Jateng Brigjen TNI Sondi Siswanto mengatakan, di 17 sekolah tersebut, Binda Jateng menargetkan dapat menyuntikan 2.000 dosis vaksin kepada para siswa-siswinya.

"Target di Kendal 2.000 tapi target seluruh Jawa Tengah untuk vaksinasi anak ini 10.000 dosis," kata Brigjend TNI Sondi Siswanto, Jumat (11/2).

Selain di Kendal, vaksinasi anak juga digelar di Wonogiri, Jepara, Grobogan, Kendal, Pekalongan,dan Magelang, dengan menggunakan vaksin Sinovac.

Hari ini, Binda Jateng juga menggelar vaksinasi door to door di Kabupaten Jepara, Grobogan, Kendal, Pekalongan,dan Magelang dengan target 3.000 orang tervaksinasi. Vaksinasi Booster juga digelar di Kabupaten Jepara, Grobogan, Magelang dengan target 1.500 dosis vasin tersalurkan. 

Terkait semakin meningkatnya jumlah warga yang terpapar kasus covid-19 jenis Omicron, Sondi menjelaskan bahwa gejala Covid-19 Omicron terbilang ringan, namun angka penularan yang tinggi memicu kekhawatiran pemerintah. 

"Karena itu pemerintah tetap merekomendasikan penerapan protokol kesehatan yang ketat agar fasilitas kesehatan tidak dibanjiri pasien Covid," jelasnya.

74