Home Ekonomi Suara Warga Pro Tambang: Mau Beli Lahan Sawit di Kalimantan, Wadas Jadi Objek Wisata

Suara Warga Pro Tambang: Mau Beli Lahan Sawit di Kalimantan, Wadas Jadi Objek Wisata

Purworejo, Gatra.com- Sejumlah warga Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, menyatakan setuju desanya menjadi lokasi galian batu andesit untuk material Bendungan Bener. Ganti rugi untuk tanah dinilai lebih menguntungkan dari hasil tani.

Salah satu warga yang setuju penambangan andesit adalah Sabar (40). Ia memperkirakan bakal memperoleh ganti untung atas proyek strategis nasional itu. “Ini bukan proyek abal-abal. Ini untung-untungan juga,”kata dia saat ditemui di Dusun Beran, satu dari empat dusun di Wadas, Selasa (15/2).

Sabar menyebut di dusun itu setidaknya 20 orang setuju tanah mereka ditambang. Dia sendiri punya dua bidang tanah, 800 meter dan 1000 meter. Meski hasil ukur belum keluar dan belum ada nilai ganti rugi secara persis, ia yakin jika semua bidang itu ditambang ganti rugi yang akan ia terima amat besar.

Menurutnya, jika mengikuti nilai ganti rugi di proyek bendungan Bener--10 kilometer dari Wadas—nilainya Rp122 ribu per meter persegi plus tanaman di atasnya. Jika dihitung dengan angka itu, 1800 meter persegi itu bakal senilai Rp219 juta.

"Misal laku Rp500 juta kita bisa kembangkan untuk membeli tanah produktif di luar, misal lahan sawit di Kalimantan atau Sumatera. Daripada di sini tidak bisa dimanfaatkan,” ujar dia.

Di bidang tanah miliknya berlandas letter C itu, Sabar menyebut hanya ditumbuhi beberapa pohon albasia. “Ini tanaman tahunan. Lima tahun belum tentu panen. Risikonya mati kalau kemarau panjang," tutur bapa tiga anak ini.

Selama ini, Sabar bekerja di jasa penyewaan sound system di Kota Solo. Sejak Covid-19, tempat kerjanya sepi pekerjaan sehingga ia pulang ke Wadas. Ganti rugi dari lahan galian andesit di Wadas pun jadi harapan baginya.

Setelah ditambang, ia juga mendengar pemerintah juga akan memperbaiki lokasi galian dan membangunkan tempat wisata untuk dikelola masyarakat.

"Saya ingin memperbaiki ekonomi dengan membeli tanah di luar sini. Kalau real untuk pariwisata, kita bisa kerja tidak jauh dari rumah. Nanti bisa kita wariskan ke anak cucu kita. Tidak selamanya kan mereka ikuti orang tuanya bertani terus,” kata dia.

8827