Home Nasional Peternak Jateng Minta Perhatian Presiden, Siap Sambangi Istana

Peternak Jateng Minta Perhatian Presiden, Siap Sambangi Istana

Kendal, Gatra.com - Imbas naiknya harga pakan dan turunnya harga telur ayam, Peternak Unggas Jawa Tengah menuntut agar Menteri Pertanian (Mentan) dicopot dari jabatannya. Aksi peternak unggas ini digelar di depan gudang pakan ayam di wilayah Kecamatan Sukorejo. 

Sejumlah sepanduk dibentangkan para peserta saat menggelar aksi tersebut. Dari pantauan di lokasi, spanduk yang dibentangkan peserta aksi bertuliskan permintaan kepada Presiden Joko Widodo. "Kami Minta Kepres Pak Presiden, Pabrik Untung Rakyat Buntung, Mana Keadilan bagi Peternak Rakyat, Turunkan Harga Pakan,"

Demo ini dilakukan puluhan peternak dari Kabupaten Kendal, Temanggung, Magelang, Batang, Pekalongan, Pemalang dan Kota Semarang, usai mengikuti Rapat Akbar Peternak Jawa Tengah yang digelar di Gazebo Sukorejo.

Dalam aksinya, para demonstran ini menuntut agar Presiden Joko Widodo segera mencopot Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dari jabatannya, karena gagal melindungi peternak rakyat.

Tak hanya Mentan, Dirjen PKH Kementerian Pertanian juga diminta untuk dicopot dari jabatannya karena gagal menstabilkan harga pakan dan telur serta gagal membatasi budidaya skala besar.

Tuntutan lain yang disampaikan saat menyampaikan pernyataan sikap dalam aksinya yakni, minta pemerintah berlaku adil sesuai dengan Permendag nomor 7 tahun 2020, harga pakan diturunkan dan harga telur dinaikkan. Pemerintah bersikap tegas membatasi budidaya menengah ke atas, meminta Presiden menerbitkan Kepres untuk melindungi peternak seluruh Indonesia.

"Jika tuntutan kami tidak diindahkan sampai dengan tanggal 20 Februari ini, kami siap menggelar demo lebih besar untuk mengepung istana presiden," kata Ketua Koperasi Unggas Kendal, Suwardi, Rabu (16/2).

Suwardi menyampaikan agar Presiden dan Mentan melakukan langkah evaluasi secepatnya. Karena selama ini ia menilai telah banyak dilakukan pembiaran sehingga semakin hari semakin banyak peternak yang gulung tikar.

"Tadi dari peternak juga sudah menyatakan bahwa 3.000 peternak sudah siap mengepung istana presiden jika tuntunannya tidak dipenuhi ," ujarnya.

Dikatakan, saat ini harga telur ditingkat peternak sudah mulai naik Rp 17.500 per kilogram dibandingkan Minggu lalu yang dikisaran Rp 15.500-16.000 per kilogramnya. Padahal HPP (Harga Pokok Produksi) dengan kondisi harga pakan naik adalah Rp 23.000.  Dari HPP yang sekian tersebut peternak menjual telur Rp 16.000 sudah merugi Rp 7.000 dalam setiap kilogramnya.

"Pemerintah harus melek agar tahu bahwa rakyatnya sedang kesusahan. Banyak kandang saat ini tak ada isinya dan peternak banyak hutangnya," tandasnya.


 

469