Home Ekonomi Pandemi Harus Utamakan Keselamatan Dunia, Jokowi Singung Ketegangan Ukraina

Pandemi Harus Utamakan Keselamatan Dunia, Jokowi Singung Ketegangan Ukraina

Jakarta, Gatra.com- Presiden Joko Widodo mengingatkan agar dunia fokus pada pemulihan dunia akibat pandemi Covid-19 yang belum berakhir. Ia mengingatkan bukan saatnya untuk membuat ketegangan baru yang menganggu pemulihan dunia apalagi yang membahayakan keselamatan dunia.

"Bukan saatnya membuat ketegangan baru, sebagaimana yang terjadi di Ukraina saat ini. Saat ini semua pihak harus menghentikan rivalitas dan ketegangan," ungkap Jokowi saat pembukaan 1st Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (FMCG) di Jakarta, Kamis (17/1).

Jokowi menyebut bahwa dunia seharusnya fokus untuk bersinergi dan berkolaborasi menyelamatkan serta membangkitkan duniai. "Sebab kebangkitan satu Kawasan akan membangkitkan Kawasan yang lainnya. Dalam situasi yang seperti ini, bukan saatnya untuk rivalitas," tegasnya.

Sebaliknya, lanjut Jokowi, keruntuhan satu Kawasan akan ikut meruntuhkan Kawasan yang lainnya. "Dalam situasi seperti ini, tidak ada satu negara pun yang bisa bangkit sendirian. Semua negara saling terkoneksi, tidak ada yang terisolasi," ungkapnya.

Jokowi optimis, pertemuan antar Menteri keuangan dan Gubernur Bank Sentral dari negara negara G20 akan merumuskan langkah-langkah kebijakan fiskal dan moneter yang saling bersinergi antar negara untuk menyelesaikan permasalahan bersama.

"Kita harus berkolaborasi untuk menangani isu isu strategis global tersebut dengan capaian-capaian yang nyata, capaian-capaian yang terukur untuk mengatasi masalah dan juga mencegah masalah agar pertumbuhan ekonomi dunia lebih inklusif dan berkelanjutan," tegas Jokowi.

Dengan semangat recover together, recover stronger, Jokowi menyebut Indonesia mendorong pembahasan agenda agenda prioritas dunia. Pertama memperkuat penguatan arsitektur kesehatan global. Kedua memfasilitas dan membiayai transisi menuju ekonomi hijau, terakhir mempercepat transformasi ekonomi digital.

"Indonesia sangat antusias menjalankan peran presidensi G20 untuk berkontribusi kepada dunia. Indonesia akan mendorong sinergi dan kolaborasi termasuk sinergi dan kolaborasi antar Menteri Keuangan dan

Gubernur Bank Sentral G20 dalam merumuskan kebijakan fiskal dan moneter yang tepat untukmengatasi permasalahan dunia," jelas Jokowi.

Jokowi menaruh harapan besar kepada para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20. Ia berharap pertemuan ini akan menghasilkan langkah langkah sinergis dan kolaboratif yang konkret yang segera bisa dilaksanakan dan segera tampak hasilnya.

"Sebagaimana saya katakan pada IMF WB annual meeting pada tahun 2018, the winter is coming. Dan Saat ini, winter yang berat benar-benar datang. Pandemi belum berakhir dan ekonomi dunia masih terguncang," ungkapnya.

77