Home Teknologi Persiapkan Anak-anak Indonesia Hadapi Industri 4.0.

Persiapkan Anak-anak Indonesia Hadapi Industri 4.0.

Jakarta, Gatra.com - Dibalik tantangan dan hambatan selalu ada peluang. Pandemi datang menantang, tetapi juga memberi peluang-peluang baru. Salah satunya adalah makin meningkatnya kecepatan perkembangan dan penerapan teknologi baru.

McKinsey & Company memprediksi bahwa meskipun sebanyak 23 juta pekerjaan dapat digantikan oleh otomatisasi di Indonesia hingga 2030, ada 27- 46 juta pekerjaan baru dalam bidang teknik dan creative thinking yang dapat tercipta dalam periode yang sama.

Pemerintah Indonesia juga telah siap menghadapi hal ini dengan merancang Making Indonesia 4.0 Roadmap untuk mengimplementasikan beberapa strategi guna mendorong daya saing bangsa di Industri 4.0, salah satunya dengan meningkatkan tenaga kerja masa depan melalui pendidikan masa kini.

Apalagi saat ini Indonesia sedang menuju era teknologi industri 4.0 yang mengubah gaya hidup, tak terkecuali generasi muda, anak-anak Indonesia. Di saat pemerintah dan pemimpin industri sibuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan Industri 4.0, sektor pendidikan termasuk sekolah harus memikirkan kembali pendidikan dan bagaimana mempersiapkan generasi muda untuk menangkap peluang masa depan.

Siswa harus dilengkapi dengan keterampilan dan pola pikir yang tepat untuk membantu mereka berkembang di dunia kerja masa depan, menurut Lloyd Jeeves, Manajer Pengembangan Kurikulum, Cambridge International. Inilah salah satu alasan yang mendorongnya membantu mengembangkan kurikulum Komputasi terbaru untuk program Cambridge Primary and Lower Secondary.

Industri 4.0 bertopang pada konektivitas antar perangkat dan pemahaman yang berkembang tentang bagaimana konektivitas ini bekerja. Lloyd menjelaskan bahwa kurikulum komputasi baru ini akan memperkenalkan konsep tersebut kepada siswa muda.

“Kurikulum Komputasi dirancang bagi siswa muda untuk mengembangkan keterampilan yang berkaitan dengan Industri 4.0 seperti pemrograman, pemikiran komputasi, konektivitas, dan analisis data. Kurikulum ini akan membantu mereka untuk mengenali peran ilmu komputer dalam berbagai industri, mengembangkan keterampilan ilmu komputer mereka sendiri, dan mengenali peran yang akan dijalankan oleh ilmu komputer dalam karir mereka di masa depan,” katanya dalam siaran pers (17/2). 

Lantas, mengapa penting bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan ini di usia muda? Lloyd menerangkan sangatlah penting memiliki kemampuan komputasi yang kuat saat ini, di mana semakin dini seorang anak dapat mulai membangun dan mengembangkannya, semakin siap mereka untuk pembelajaran di masa depan dan dunia kerja.

Ia menambahkan: “Pengkodean, dan memahami perlunya presisi, juga akan membantu pelajar muda untuk memahami bagaimana segala sesuatu bekerja dan bagaimana perangkat dan mesin merespon instruksi dan input. Pengetahuan ini, terlepas dari apakah dikembangkan di kemudian hari dalam pendidikan mereka, akan tetap membantu siswa untuk memahami hubungan antara komputer, program, dan mesin yang merupakan inti dari Industri 4.0.”

Kendati sekolah harus mendukung siswanya untuk memahami setiap aspek Industri 4.0 dengan cara yang mudah dipahami, memiliki akses ke komputer dan internet tidak selalu diperlukan untuk setiap pelajaran komputasi.

Lloyd mengatakan bahwa meskipun sekolah-sekolah yang bekerja sama dengan Cambridge International di Indonesia memiliki akses yang baik ke komputer, banyak sekolah lain yang mungkin tidak memiliki banyak sumber daya. Namun, mereka masih dapat mengajarkan banyak aspek dari mata pelajaran tersebut kepada siswanya.

Lloyd menambahkan, “Banyak kegiatan yang dapat dilakukan tanpa komputer, terutama dalam pemikiran komputasi, jaringan dan komunikasi, dan konten sistem komputer. Mengerjakan aktivitas ‘unplugged’ dapat membantu meningkatkan pemahaman siswa. Jika guru juga dapat menunjukkan kepada siswa contoh otomatisasi di industri lokal atau memungkinkan mereka untuk mendengar langsung dari orang-orang yang bekerja di industri ini, siswa akan memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana suatu hari nanti mereka dapat menerapkan apa yang telah mereka pelajari di tempat kerja nanti.”

Selain Komputasi, Program Cambridge Primary and Lower Secondary juga memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk belajar tentang Literasi Digital. Melalui mata pelajaran terpisah ini, mereka akan belajar bagaimana menggunakan teknologi digital dengan aman dan melindungi kesejahteraan fisik dan emosional mereka sendiri sejak awal perjalanan pendidikan.

“Jika ingin anak-anak kita siap menghadapi Industri 4.0 dan menghadapi tantangan serta peluang yang akan hadir di kemudian hari, sangat penting bagi kita untuk memberikan mereka pendidikan yang menyeluruh disertai landasan yang kuat, termasuk membantu mereka untuk mengembangkan keterampilan komputasi mereka dan pemahaman tentang bagaimana menggunakan teknologi digital ini secara bertanggung jawab," kata Lloyd. 

245

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR