Brussel, Gatra.com - Chief Executive Officer (CEO) Perusahaan Bioteknologi Amerika Serikat, Moderna, Stephane Bancel, mengatakan bahwa dosis lanjutan vaksin Covid-19 (booster) khusus varian Omicron sudah tersedia pada Agustus 2022.
Meski, perusahaan masih mengumpulkan data klinis untuk menentukan apakah vaksin itu akan menawarkan perlindungan yang lebih baik daripada dosis yang sudah ada.
Kantor berita Reuters melaporkan pada Kamis, (17/2) bulan lalu Moderna telah memulai uji klinis untuk booster yang dirancang khusus terhadap Omicron. Namun hasil awal dari penelitian pada monyet menunjukkan, suntikan khusus Omicron ini mungkin tak menawarkan perlindungan yang lebih kuat daripada dosis baru yang sudah ada.
Bancel mengatakan dalam sebuah wawancara, Moderna menyiapkan booster pada Agustus 2022 sebelum musim gugur mendatang. Dia juga mengatakan orang yang lebih rentan terkena Omicron mungkin diprioritaskan.
Di samping itu, vaksin Moderna menggunakan teknologi messenger ribonucleic acid (mRNA) untuk memicu respons kekebalan. Mirip dengan suntikan yang dikembangkan Pfizer/BioNTech.
"Kami percaya booster akan dibutuhkan. Saya belum tahu apakah itu akan menjadi vaksin yang ada, hanya Omicron, atau bivalen: Omicron dan vaksin yang ada, dua mRNA dalam satu dosis," kata Bancel.
Dia mengatakan keputusan akan dikeluarkan dalam beberapa bulan mendatang, ketika data klinis sudah tersedia. Bancel menambahkan, harga untuk vaksin yang sedang dikembangkan ini akan sangat mirip dengan yang diterapkan pada vaksin saat ini.
Menurut United Nations Children's Fund (UNICEF), sebuah badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang terlibat dalam distribusi vaksin ke negara-negara miskin, Moderna membebankan harga yang berbeda untuk berbagai wilayah di dunia dengan kisaran antara US$15 dan US$37 atau setara dengan Rp215 ribu dan Rp530 ribu.
