Home Regional Lahan Pertanian Bakal Jadi Pabrik, Petani Wadul DPRD Pati

Lahan Pertanian Bakal Jadi Pabrik, Petani Wadul DPRD Pati

Pati, Gatra.com - Aliansi Petani dan Pemuda Peduli Lingkungan Trangkil wadul (mengadu) ke DPRD Pati, Jawa Tengah, menyusul adanya wacana pembangunan pabrik sepatu di wilayah Kecamatan Trangkil. Mereka khawatir lahan pertanian di sana, bakal beralih menjadi kawasan industri.

Perwakilan Aliansi Petani dan Pemuda Peduli Lingkungan Trangkil, Sohan mengatakan, ada sebanyak tiga desa yang bakal terdampak yakni Desa Mojoajung, Tegalharjo dan Pasucen. Proyek tersebut disebut bakal memakan lahan seluas 63 hektare.

“Warga ingin kejelasan apakah memang benar-benar ada tidak, dari DPMPTSP (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu) mengatakan signal-signal itu ada. Dari warga menolak dan masih keberatan karena lahan itu masih produktif dan bisa di tanami,” ujarnya selepas audiensi, Kamis (17/2).

Ia menjelaskan lahan bakal pabrik itu, saat ini diolah warga untuk Bertani tebu dan ketela. Meski hasilnya tidak banyak, tetapi dikatakannya cukup menyambung hidup secara berkelanjutan setiap kali panen.

“Nanti kedepan anak cucunya mau kerja apa kalau lahannya dibuat pabrik. Infonya pabrik sepatu,” terangnya.

Ketua DPRD Pati, Ali Badrudin mengatakan, setelah pihaknya berkomunikasi dengan DPMPTSP, diketahui bahwa belum ada izin resmi terkait pembangunan pabrik di Trangkil oleh calon investor.

“Terkait perizinan, dari keterangan DPMPTSP. Lewatnya sistem OSS dari pusat, daerah tinggal menindaklanjuti,” paparnya.

Terkait aduan dari masyarakat, ia mengaku bakal berkoordinasi dengan pihak eksekutif. Meski begitu ia menggarisbawahi, jika tidak anti terhadap investor dan justru senang dengan datangnya investor, paling tidak baginya hal ini bisa mengurangi angka pengangguran di kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani.

“Harapan masyarakat, kalau memang iya akan dibangun pabrik, mereka bertemu dengan masyarakat langsung. Tapi ada juga masyarakat yang menolak karena lahannya masih produktif untuk pertanian. Banyak lahan industri yang disediakan di Pati, jumlahnya 5 ribu hektare lebih. Bukan sedikit. Bisa diarahkan ke lahan yang tidak produktif, agar ada pemerataan tenaga kerja. Kalau lahan produktif dibuat pabrik, bisa mengurangi sekaligus menambah pengangguran. Di satu sisi industri menyerap pegawai, di sisi lain lahan produktif pertanian berkurang,” bebernya.

1283