Home Ekonomi BI Lancarkan 3 Strategi Kembangkan Instrumen Keuangan Berkelanjutan

BI Lancarkan 3 Strategi Kembangkan Instrumen Keuangan Berkelanjutan

Jakarta, Gatra.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan, adopsi sustainable finance instrument (SFI) atau instrumen keuangan berkelanjutan masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi negara-negara anggota G20.

“Semua instrumen ini terkadang masih sulit dimanfaatkan oleh sektor publik dan swasta. Terutama dalam menilai dan mengadopsi instrumen ini," ujar Perry dalam seminar side event G20 Indonesia, Casual Talks : Scaling Up The Utilization of Sustainable Financial Instruments, Jumat (18/02).

Perry menilai bahwa kesulitan tersebut tak lepas dari belum beragamnya instrumen, hingga belum masifnya ekosistem keuangan berkelanjutan. Dari masalah itu, keuangan berkelanjutan menjadi agenda penting untuk dibahas baik dalam finance track dan sherpa track dalam Presidensi G20.

Perry mengungkapkan, Bank Indonesia telah menyiapkan tiga langkah untuk mengembangkan akses instrumen keuangan berkelanjutan. Namun, langkah-langkah itu memerlukan kerja sama dari negara anggota G20.

"Pada akhirnya negara-negara harus bekerja sama dalam mengatasi tantangan bersama, seperti alat penyelarasan standar, termasuk untuk persyaratan pelaporan dan pengungkapan," jelas Perry.

Langkah pertama, fokus pada peningkatan aksesibilitas dan keterjangkauan instrumen hijau dan investasi hijau. Menurutnya, langkah ini akan mampu mendorong kemajuan menuju ekonomi hijau yang berkelanjutan dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

“Kedua, ini juga tak kalah penting, membangun ekosistem instrumen keuangan yang berkelanjutan,” lanjutnya.

Untuk mewujudkan ekosistem tersebut, jelas Perry, diperlukan peran pihak berwenang dalam memberikan dukungan berupa kebijakan insentif dan disinsentif serta bekerja sama dengan pemangku kepentingan lainnya.

"Termasuk taksonomi hijau, layanan verifikasi. Penerbit sertifikat hijau dan layanan peringkat hijau,” ujarnya.

Perry menerangkan, saat ini BI tengah bertransformasi menjadi bank sentral hijau yang memiliki bauran kebijakan tentang ekonomi hijau dan instrumen keuangan berkelanjutan.

“Bank Indonesia saat ini sedang bergerak ke Green Central Banking, di mana ekonomi hijau dan instrumen keuangan bagian dari mix policy Bank Indonesia," ujar Perry.

Ketiga, meningkatkan kapasitas dan bantuan teknis yang berkelanjutan. Perry menuturkan, hal ini diperlukan dalam rangka meningkatkan pemahaman dan keahlian otoritas global dan domestik, industri, dan pelaku pasar.

“Ini penting untuk mempercepat pengembangan instrumen ekonomi dan keuangan yang berkelanjutan,” ujarnya.

62