Blora, Gatra com- Tim Kementerian Perdagangan bersama Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Blora melakukan monitoring stok minyak goreng di sejumlah minimarket.  Salah satu minimarket yang didatangi adalah MD Mal yang berada di Jl Pemuda. Pada mulanya stok minyak goreng di rak penjualan  sempat kosong. 

 

Namun saat petugas tiba, tampak sejumlah pekerja mulai berlarian mengambil stok minyak goreng yang berada di gudang. Pekerja itu lalu mengisi rak-rak yang kosong dengan minyak goreng ukuran 1 liter dan 2 liter.  "Iya tadi sempat kosong. Itu baru dikeluarkan saat petugas datang," kata salah satu pembeli yang enggan disebutkan namanya. 

 

Meski ketersediaan minyak goreng cukup banyak, namun ia mengaku kecewa karena pembelian dibatasi. "Ini cuma dapat 2 liter. 1 liter harganya Rp 14 ribu," ucapnya. 

 

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Blora, Luluk Kusuma Ariyadi mengatakan, monitoring ini untuk melihat langsung stok minyak goreng di minimarket. 

 

"Hari ini kita bersama tim kementrian perdagangan, melakukab monitoring minyak goreng di Blora. Ini tadi kita lihat stok minyak curah di MD Mal masih ada 30 ton di gudang Blora, 30 ton di gudang Jepon dan 20 ton di gudang Ngawen.  Harga juga masih sesuai HET (Herga eceran tertinggi), Rp 14 ribu per liternya," katanya. 

 

Sementara untuk harga minyak goreng di pasaran, kata Luluk masih cukup tinggi. Harga jual di tingkat pedagang masih berkisar Rp 18-20 ribu per liternya. 

 

"Tadi kita juga cek di pasar tradisional. Harga minyak masih tinggi. Masih dijual Rp 18 sampai 20 liter. Dan ini kami menghimbau kepada pedagang agar segera menjual sesuai HET," jelasnya. 

 

Sementara itu, Pengelola MD Mall Agus mengatakan, untuk setiap pembelian, warga hanya dibatasi sebanyak 2 liter. Untuk satu liter minyak dijual Rp 14 ribu. "Sesuai aturan pemerintah kita batasi hanya dua liter. Satu liter kita jual Rp 14 ribu. Kalau kita keluarkan semua, bisa langsung habis," jelasnya.