Banyumas, Gatra.com – Tokoh lintas agama di Kabupaten Banjarnegara mendorong agar kehidupan beragama terasa sejuk dan menyejukkan. Hal ini diungkapkan dalam pertemuan tokoh lintas agama di Klenteng Hok Tek Bio Banjarnegara.

Dalam kesempatan itu, para pemuka agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Penghayat Kepercayaan, Gusdurian dan Konghucu melebur menjadi satu di Klenteng Hok Tek Bio Banjarnegara.

Tidak ada sekat, tidak ada kepentingan apapun, obrolan begitu cair mengalir, diselingi gelak tawa dan candaan.

Pengasuh Pondok Pesantren Tanbihul Ghofiliin Alif Baa, KH Khayatul Makki atau Gus Khayat mengungkapkan, para tokoh sudah terbiasa saling mengunjungi tempat ibadah pada waktu waktu tertentu.

Menurut dia, apa yang dilakukan pemuka agama di Banjarnegara tersebut merupakan silaturahmi sebagai sarana merajut toleransi antar umat beragama. Semua juga sepakat kegiatan serupa akan dijadikan agenda rutin satu bulan sekali.

“Selain merajut toleransi, kami juga menginginkan adanya persatuan antar umat beragama di Banjarnegara. Kami menginginkan suasana yang terus sejuk dan menyejukkan di tempat kami,” kata Gus Khayat, di Banjarnegara.

Ia juga menyatakan, apa yang dilakukan salah satu upaya untuk membentengi Banjarnegara dari ajaran ajaran radikal yang bisa saja masuk ke wilayah ini.

“Sekali lagi, kami tidak ingin faham radikalisme ada di tempat kami. Kami saling menjaga, saling menghormati,” jelasnya.

Senada, Pemuka agama Hindu, Resi Yeppi Teguh mengatakan, kondisi yang kondusif bakal menciptakan harmoni dan iklim beragama yang semakin nyaman. “Hal penting lainnya adalah jalinan komunikasi yang terjalin akan semakin baik,” kata Resi Yeppi.

Sementara, Agus penjaga Klenteng Hok Tek Bio menyatakan kunjungan dari pemuka agama lain di Klenteng Hok Tek Bio Banjarnegara ini adalah yang kedua kalinya.

“Pas Imlek saudara kami dari agama lain datang ke Klenteng, kami sangat bahagia ada kunjungan baik seperti ini, ini akan membawa berkah kepada kita semua,” ujarnya.

Agus menambahkan, harmonisisasi semacam ini sangat ia rindukan, saling merangkul, saling tukar informasi dan yang paling penting saling menguatkan satu sama lainnya.

“Kedatangan ini membawa berkah, Klenteng kami akan semakin hidup dengan dikunjungi saudara kami dari pemeluk agama lain seperti hari ini dan Imlek kemarin. Kami akan terus menjaga silaturahmi baik ini,” tandasnya.