Home Kesehatan Kasus Harian Covid Beberapa Daerah Melandai, Jawa Tengah dan Yogya Meningkat

Kasus Harian Covid Beberapa Daerah Melandai, Jawa Tengah dan Yogya Meningkat

Jakarta, Gatra.com- Kementerian Kesehatan merilis kasus baru harian selama sepekan dibeberapa daerah mengalami penurunan. Seperti Jakarta, Jawa Barat, Bali dan Banten. (lihat tabel)

Peningkatan terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta, dimana per 15 Februari hingga 21 Februari tercatat ada 1.584 kasus baru dan positivity rate mencapai 19,4%. Meningkat dibanding sebelumnya per 8 Februari sampai dengan 14 Februari 2022 yang mencapai sebanyak 690 kasus baru dengan postivity rate 11%.

Demikian halnya dengan Jawa Tengah dimana per 15 Februari hingga 21 Februari tercatat ada 4.575 kasus baru dan positivity rate mencapai 23,7%. Sedangkan sebelumnya per 8 Februari sampai dengan 14 Februari 2022 yang mencapai sebanyak 2.454 kasus baru dengan postivity rate 15,6%.

Secara global, per 15 Februari hingga 21 Februari 2022, angka kasus baru harian di Indonesia melandai menjadi 8.792 dengan kasus dengan positivity rate 18,5%. Menurun dibandingkan pekan sebelumnya periode 8 Februari 2022 yang mencapai 2.039 kasus dan positivity rate 27,4%.

Secara harian, per Minggu (20/2) Kemenkes juga mencatat penurunan signifikan kasus konfirmasi menjadi 48.484 dibanding kasus konfirmasi Sabtu (19/2) yang mencapai 59.384. Selain itu, kasus aktif sedikit melambat dengan penambahan di angka 15.448 per hari.

Tabel penurunan kasus baru harian Covid-19 di beberapa wilayah Indonesia per Februari 2022 (GATRA/Sumber Kemenkes)

Di sisi lain, Pemerintah terus memperkuat fasilitas layanan kesehatan secara nasional menghadapi lonjakan kasus COVID-19 yang didominasi varian Omicron saat ini. Sebagai hasilnya, pasien yang dirawat di rumah sakit per Minggu (20/2) masih bisa dikendalikan di angka 38% dari total kapasitas nasional.

Angka ini meningkat 1% dari posisi sebelumnya di 37% pada Sabtu (19/2) kemarin. Angka pasien sembuh hari ini juga telah mencapai 32.873 per harinya.

''Kita akan terus memprioritaskan pelayanan kesehatan rumah sakit hanya untuk pasien COVID-19 bergejala sedang hingga kritis dan yang memiliki komorbiditas saja, untuk menahan tekanan pada rumah sakit sampai kita melewati puncak gelombang Omicron nantinya,'' ungkap  Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid dalam keterangan tertulis diterima Gatra.com, Selasa (22/2).

Tidak hanya memperkuat dengan strategi triase, seperti mengutamakan pelayanan kesehatan bagi pasien yang paling membutuhkan, pemerintah juga terus menjaga angka testing dan tracing agar tetap tinggi. Hingga Sabtu (19/2) jumlah spesimen yang diuji berada di posisi 489.780.

Tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis ketiga kepada warga dalam kick-off vaksinasi booster COVID-19 untuk masyarakat umum di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, Jakarta, Rabu (12/1/2022) (GATRA/Eva Agriana Ali)

Kemudian stok kebutuhan oksigen di 10 Provinsi yang mencatat kenaikan kasus tertinggi juga tetap terjaga di angka hingga lebih dari 48 jam. 'Selain penanganan kasus, pemerintah juga terus melakukan upaya pencegahan seperti meningkatkan vaksinasi dosis lengkap ke lebih dari 208 juta penduduk Indonesia.

"Ini sangat penting untuk mencegah agar penduduk terhindar dari kesakitan atau risiko kematian akibat terinfeksi virus COVID-19,'' jelas dr. Nadia.

Hingga Minggu (20/2) pukul 18.00 WIB, 189.658.351 penduduk (91,07%) telah mendapat dosis 1, dan 140.311.077 penduduk (67,37%) telah mendapat vaksinasi dosis 2.

Program percepatan vaksinasi agar masyarakat segera mendapat dosis lengkap terus dilakukan. Sementara itu yang sudah mendapatkan dosis ketiga (booster) sampai saat ini sudah 8.459.050 penduduk (4,06%).

''Bagi masyarakat yang sudah mendapatkan dosis kedua minimal enam bulan, bisa mendapatkan vaksin ketiga atau booster. Aturannya belum berubah hingga saat ini. Apabila ada informasi bahwa vaksin booster bisa didapatkan kurang dari enam bulan setelah dosis kedua, itu tidak benar,'' kata dr. Nadia.

168