Home Nasional Ahmad Dolly Kurnia: Pembangunan IKN Momentum Pemerataan Pertumbuhan Indonesia

Ahmad Dolly Kurnia: Pembangunan IKN Momentum Pemerataan Pertumbuhan Indonesia

Jakarta, Gatra.com– Ketua Komisi II DPR RI sekaligus Katua Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Undang-Undang (RUU) Ibu Kota Negara (IKN), Ahmad Dolly Kurnia, menjelaskan bahwa pembangunan IKN bertujuan untuk menyetarakan proses pembangunan di Indonesia.

“Itu yang secara filosofis harus kita maknai betapa pentingnya pemindahan ibu kota ini. Ini adalah momentum atau starting point kita mempercepat proses pertumbuhan pemerataan Indonesia,” kata Ahmad dalam program Beranda Nusantara yang digelar RRI, Rabu, (23/2/2023).

Lebih lanjut, Ahmad menyebut bahwa perpindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Nusantara di Kalimantan Timur bisa dimaknai dengan dua hal. Pertama, perpindahan itu adalah satu visi masa depan bangsa.

“Kita sadar betul bahwa Jakarta sebagai ibu kota saat ini suatu waktu pasti tidak bebannya untuk menanggung pertumbuhan segala jenis aspek,” kata Ahmad.

Ahmad menambahkan bahwa sebetulnya visi pemindahan ibu kota negara ini tak hanya muncul di masa pemerintahan sekarang. Ia menyebut keinginan untuk memindahkan ibu kota negara juga muncul pada masa Soekarno, Soeharto, dan SBY.

“Jadi sebetulnya Presiden Jokowi pun ini menegakkan kembali pandangan pemimpin-pemimpin kita sebelumnya bahwa memang perlu memindahkan ibu kota yang mana itu adalah membicarakan masa depan bangsa,” kata Ahmad.

Untuk pemaknaan kedua, Ahmad menyebut bahwa pemindahan ibu kota negara bisa dimaknai sebagai upaya mempertahankan eksistensi negara dalam jangka waktu yang panjang.

Ahmad ingin bahwa eksistensi ibu kota negara bisa berlangsung hingga ratusan atau bahkan ribuan tahun. Dalam pandangannya, bagian dari menjaga eksistensi ibu kota itu adalah dengan mengusung konsep pemerataan ekonomi di atas.

“Jadi kita tidak mau negara kita ini hanya punya satu magnet, hanya punya satu pertumbuhan, tapi kita ingin negara kita ini punya banya pusat-pusat pertumbuhan,” tandas Ahmad.

81