Home Internasional Dubes Ukraina Minta Media Tidak Termakan Propaganda Rusia

Dubes Ukraina Minta Media Tidak Termakan Propaganda Rusia

Jakarta, Gatra.com - Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin mengimbau media tanah air untuk berhati-hati dalam membuat pemberitaan terkait ketegangan antara Rusia dan Ukraina.

“Saya tahu apa yang kalian kerjakan, kadang situasi seperti memang sulit, bagaimana kalian mencoba menyampaikan kebenaran dan menyampaikan informasi yang tidak bias,” ujarnya dalam Konferensi Pers yang diadakan Kedutaan Besar ukraina di Jakarta, Kamis (24/2).

Vasyl menekankan pentingnya untuk menanggalkan provokasi dan menghindari misinformasi. Sebisa mungkin, jurnalis harus mampu menyajikan berita yang berdasarkan kebenaran.

Pada kesempatan tersebut, Vasyl turut menyinggung tentang propaganda yang dilancarkan oleh Rusia. Pasalnya, dia menduga Rusia tengah melancarkan hybrid warfare atau perang hibrida.

Sebagai informasi, perang hibrida merupakan teori strategi militer memadukan perang politik, perang konvensional, perang tidak teratur serta perang dunia maya baik berupa serangan nuklir, senjata biologi dan kimia, serta perang informasi.

Menurutnya, Ukraina telah menjadi sasaran perang hibrida, tak hanya baru-baru ini, namun sejak tiga puluh tahun lalu sejak negara itu merdeka dan memisahkan diri dari Uni Soviet.

“Sejak itu, dari tiga puluh tahun lalu, Propaganda Rusia tidak pernah berhenti, mengusik kemerdekaan Ukraina, hak kami untuk bebas dan untuk menentukan masa depan bangsa kami sendiri.

Vasyl mengkritik propaganda yang selama ini digaungkan oleh media-media yang berafiliasi dengan pemerintah Rusia. “Mereka berbohong. Ini adalah salah satu instrumen dari propaganda Rusia,” jelasnya.

Vasyl menuturkan Rusia memiliki pengalaman mumpuni dalam melancarkan propaganda. Pengalaman selama 70 tahun di bawah rezim Komunis telah menempanya. Sekarang, jelas Vasyl, Rusia menggunakan langkah yang serupa dalam menyebarkan propaganda.

“Saya ingatkan Anda, tolong berhati-hati dalam menerima dan menyebarkan informasi,” ujarnya.

88