Home Gaya Hidup Pemindahan Keris Kyai Pamot Tanpa Ritual Khusus

Pemindahan Keris Kyai Pamot Tanpa Ritual Khusus

Karanganyar, Gatra.com- Pengosongan rumah dinas bupati Karanganyar, Jateng mulai dilakukan jelang renovasi total, Semua perabot dipindah untuk sementara ke ruangan lain. Diantara perabot itu terdapat sebuah pusaka yang dijaga secara turun temurun, yakni Keris Kyai Pamot.

Benda peninggalan Kanjeng Gusti Adipati Aryo (KGPAA) Mangkunegara VIII ini biasanya disimpan di sebuah almari kaca di sudut ruang tamu di rumah dinas. Lantaran ruangan inti dikosongkan, seluruh perabotan dipindah ke ruang kantor sayap timur. Namun keris pusaka ini digeser ke lokasi tersendiri. Yakni salah satu sudut pendopo yang dipisah dinding kayu. Baru kali ini pusaka berusia ratusan tahun itu berada di luar bangunan inti rumah dinas.

Mengenai pemindahan sementara Keris Kyai Pamot, Kepala Bagian Umum Setda Pemkab Karanganyar Miko Aditia Kristanto mengatakan pusaka tersebut sengaja tetap disimpan di kompleks rumah dinas. Pemindahan ke luar rumah dinas bukan pilihan bijak.

“Pusaka ini merupakan pesona Kabupaten Karanganyar. Sudah ada sejak kabupaten ini berdiri. Dirawat secara turun temurun oleh bupati yang menjabat. Jamasan pusaka ini tiap tahun secara tradisi oleh Mangkunegaran,” katanya kepada Gatra.com, Jumat (25/2).

Setahu dirinya, sepanjang pemindahan keris tidak ke luar rumah dinas bupati, tidak diperlukan upacara ritual. Keris itu disimpan di dalam kotak kayu berukir. Ditemani satu tonggak bendera lambang Kabupaten Karanganyar. Keduanya dimasukkan almari kayu dengan dinding kaca transparan.

Selain memindahkan sementara pusaka itu, banyak barang lain yang diangkut. Miko mengatakan, sebagian diantaranya sudah keropos seperti meja kayu, kursi dan sofa. Ada pula beberapa lukisan cat minyak yang masih terawat baik. Seperti lukisan Raden Mas Said atau Raja Mangkunegara I. Semuanya sedang diinventarisasi. Setelah selesai proses itu, baru kemudian dilakukan penghapusan aset oleh Badan Keuangan Daerah (BKD). Penghapusan aset mengarah bangunan fisik. Rencananya, pembongkaran dilaksanakan April mendatang.

Sebagaimana diberitakan, rumah dinas bupati Karanganyar bakal direhab total dengan anggaran Rp6,5 miliar bersumber APBD 2022. Ekstra anggaran dari APBD perubahan juga akan dipakai untuk menata kantor di kompleks rumah dinas dan pendopo. Bangunan rumah dinas mendatang digadang-gadang bakal megah dan mirip vila mewah.

Miko mengatakan, kondisi rumah dinas layak direhab total. Ia menyebut bagian atapnya rusak dan keropos. Bangunan yang diresmikan penggunaannya pada tahun 1985 itu ditempati pejabat bupati dari beberapa periode.

Ia belum mendapatkan cetak biru maupun gambar desain dari DPU. Meski demikian, ia berharap rumah dinas mendatang tak hanya tampak sebagai ikon baru Kabupaten Karanganyar. Namun juga lebih bermanfaat bagi masyarakat luas.

Rehab rumah dinas bupati telah direncanakan sejak 2021 dengan penyusunan DED. Miko mengatakan, Bagian Umum merawat pula rumah dinas wakil bupati dan sekda. Di dua rumah dinas ini kondisinya masih layak pakai. “Rumdin bupati sekarang ada lima kamar. Nantinya apakah akan ditambah saya kurang tahu," katanya.

Pembongkaran rumah dinas menyisakan ruangan lain tetap dipertahankan untuk sementara. Terutama kamar bagi bupati dan keluarga serta ruang penerima tamu.

1365

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR