Home Ekonomi Pos Lakukan Ini untuk Capai Target Salurkan Bansos BPNT dalam 2 Pekan

Pos Lakukan Ini untuk Capai Target Salurkan Bansos BPNT dalam 2 Pekan

Jakarta, Gatra.com – Direktur Bisnis dan Jaringan Keuangan PT Pos Indonesia, Charles Sitorus, mengatakan, pihaknya menerapkan beberapa cara atau strategi untuk mencapai target penyaluran dana bantuan sosial sembako atau Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) dari Kementerian Sosial (Kemensos) kepada 18,8 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dalam waktu dua pekan.

Strategi pertama, lanjut Charles dalam keterangan tertulis yang diterima pada Jumat (25/2), yakni memperbayak komunitas menyesuaikan jumlah titik supaya tetap sesuai protokol kesehatan (Prokes).

“Selain itu, kami bagi per bagian. Misalnya, di area yang ramai, kita bagi menjadi dua kali bayar, pagi dan sore,” kata Charles.

Strategi penyaluran lainnya adalah untuk menjangkau wilayah terpencil, yakni dengan menggandeng kelompok. "Kami kerja sama dengan aparat dan pemimpin informal di sana,” ujarnya.

Menurutnya, penyaluran BPNT memiliki tantangan lebih besar dibandingkan penyaluran Bantuan Sembako Tunai (BST). Pasalnya, jumlah KPM yang besar, yakni 18,8 juta dan titik penyalurannya lebih banyak.

Selain itu, kata dia, Kemensos juga meminta Pos saat menyalurkan Bansos untuk memotret penerima dan rumahnya, dilakukan geo tangging agar rumah penerima bisa diketahui titik koordinatnya, sehingga dapat menjadi bahan evaluasi Kemensos apakah penerima layak atau tidak mendapatkan bantuan.

Ketika petugas juru bayar dari Pos datang mengantarkan Bansos ke rumah KPM, akan memverifikasi data, yakni mencocokkan NIK KTP dengan undangan yang diterima KPM dan wajah penerima menggunakan (face recognition), memotret rumah KPM, dan melakukan geo tagging.

“Penggunaan biometrik melalui face recognition ini kita sambungkan dengan Disdukcapil. Ini yang membedakan dengan BST sebelumnya. Jadi, selain menyalurkan dana bansos, Kemensos juga sekaligus melakukan pemutakhiran data yang dilakukan oleh PT Pos Indonesia,” katanya.

Direktur Utama (Dirut) PT Pos Indonesia, Faizal R. Djoemadi, mengatakan, optimistis bisa mengejar target penyaluran BPNT dalam 14 hari atau 2 pekan karena memiliki jaringan luas dan telah berpengalaman.

“Kita bisa melakukannya karena punya jaringan luas dan tim yang kuat. Kita juga punya pengalaman menyalurkan BST tahun lalu,” katanya.

Pos Indonesia mendapat kepercayaan dari Kemensos untuk menyalurkan dana BPNT untuk 18,8 juta KPM dalam tenggat waktu 2 pekan atau 14 hari. Penyaluran dana bantuan program sembako tahun 2022 ini mulai Minggu (20/2).

Dana yang diserahkan kepada KPM sebanyak Rp600 ribu untuk 3 bulan sekaligus, yaitu Januari, Februari, dan Maret. Masing-masing per bulannya Rp200 ribu. Penyalurannya dilakukan serentak di seluruh Indonesia, termasuk di wilayah Regional 3 Jawa Barat.

Ketua Satgas Penyaluran Dana Sembako wilayah Bandung, khususnya cabang utama Bandung, Jawa Barat, Doni Meirana, menyebutkan, dalam menyalurkan bansos kepada KPM dilakukan melalui tiga cara, yaitu mengantar langsung ke rumah, melalui komunitas biasanya dikumpulkan di kelurahan, dan diambil di Kantor Pos dengan mematuhi Prokes.

“Kami diberi target menyelesaikan penyaluran bansos kepada 44.051 KPM dalam 14 hari. Kami akan menyelesaikan maksimal Sabtu, 26 Februari,“ kata Doni.

Dana bansos yang disalurkan tersebut sangat dirasakan manfaatnya oleh penerima. Misalnya, Sukaenah. KPM asal Kelurahan Cisereh, Kota Bandung, Jawa Barat, ini senang bisa menerima Bansos. Sehari-hari, Sukaenah yang telah lama menjanda ini berdagang kecil-kecilan untuk menghidupi kelima anaknya.

"Uangnya mau buat beli beras. Saya lebih senang terima bantuan dalam bentuk uang karena bisa untuk membeli kebutuhan. Sesuai yang saya butuh. Enggak perlu mengantrie di warung. Terima kasih kepada pemerintah dan Pos Indonesia atas bantuannya,” kata Sukaenah.

70