Home Kalimantan Kasus Kebakaran di Banjarmasin Tinggi, PT PLN diminta Maksimalkan Edukasi

Kasus Kebakaran di Banjarmasin Tinggi, PT PLN diminta Maksimalkan Edukasi

Banjarmasin, Gatra.com - Kebakaran masih menjadi momok bagi warga Banjarmasin. Kasus kebakaran di kota berjuluk "Seribu Sungai" itu terbilang sangat tinggi. Bahkan dalam satu hari, kebakaran perumahan bak minum obat, terjadi tiga kali dalam waktu 24 jam.

Hal ini menjadi perhatian serius dari semua pihak. Salah satunya dari Ketua Komisi I DPRD Kota Banjarmasin, Saut Nathan Samosir.

Politisi PDIP itu mengaku prihatin melihat fenomena tersebut. Dia pun berusaha mencari faktor utama penyebab kebakaran yang terjadi.

"Selain faktor kelalaian, saya amati ternyata kebakaran juga disebabkan kabel listrik yang sudah tua dan lapuk, sehingga sangat rawan konslet dan memantik percikan api," ujar Samosir kepada Gatra.com disela mengunjungi kediaman Rudi Aswin dan Hanisah yang mengalami musibah kebakaran rumah di Jalan Kuin Selatan Ujung, Kelurahan Kuin Cerucuk, Kecamatan Banjarmasin Barat, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Jumat (25/2).

Didampingi istrinya, Roida Simanjorang, Samosir meminta PT PLN untuk melakukan sosialisasi secara masif kepada masyarakat agar kasus kebakaran bisa diminimalisir.

"PLN harus jemput bola, memberikan edukasi kepada masyarakat bagaimana memelihara jaringan listriknya agar aman digunakan," ucapnya.

Selama ini, beber Samosir, PT PLN hanya memeriksa jaringan kabel yang menggantung di tiang, namun belum maksimal memberikan informasi ke pelanggan tentang bagaimana dalam pemeliharaan jaringan listrik di rumah atau di tempat usaha.

"Banyak masyarakat yang abai dengan kondisi kabel di rumah mereka. Kabel sudah tua masih digunakan sehingga sedikit saja digigit tikus, akan terkelupas," cetusnya.

Selain meminta pihak PLN masif melakukan sosialisasi, Samosir juga meminta masyarakat makin sadar dalam memelihara jaringan listrik di rumah dan tempat usahanya. Masyarakat juga diminta menggunakan kabel dan bola lampu yang sudah standar nasional Indonesia atau SNI.

"Saya yakin, kalau ini sama sama kita perhatikan, musibah kebakaran akan bisa kita minimalisir," tandasnya.

98