Jakarta, Gatra.com - Paparan survei terbaru Indonesia Political Opinion (IPO) menunjukkan tingkat kesukaan publik pada Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan. Bahkan, jauh mengungguli Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Zulkifli yang akrab disapa Zulhas ini berhasil menempati urutan ke-5 dengan persentase 82,7 persen sebagai tokoh paling disukai, sementara Prabowo hanya mencapai posisi ke-11 dengan persentase 73,8 persen.
Meskipun dalam skema popularitas, Prabowo merupakan tokoh paling populer dengan persentase 97.6 persen, hanya saja 26,2 menyatakan tidak menyukai Prabowo. Sementara Zulhas, dalam skema popularitas berada di urutan delapan dengan persentase 57 persen.
"Zulhas mendapat persepsi baik, karakternya yang tidak menonjol dalam upaya-upaya kontestasi membuatnya jauh lebih disukai dibanding tokoh-tokoh yang giat promosi politik. Situasi ini menunjukkan masyarakat lebih suka pada tokoh yang terkesan tenang, tidak memaksa diri untuk habis-habisnya membangun popularitas," kata Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah, melansir dari rilis yang diterima Gatra.com pada Sabtu (26/2).
Sementara nama lain yang berada di urutan teratas paling populer di bawah Prabowo adalah Anies Baswedan sebesar 86,2 persen, Sandiaga Uno 85 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 70,1 persen, Ridwan Kamil 68,5 persen, Puan Maharani 64,8, dan Ganjar Pranowo 63,2 persen.
"Situasi ini menggambarkan jika popularitas tidak menjamin keterpilihan seseorang, karena tokoh populer terbukti miliki tingkat ketidaksukaan publik cukup tinggi. Sementara elektabilitas lebih banyak dipengaruhi oleh tingkat kesukaan. Membaca data ini, bukan tidak mungkin tokoh kelas tengah kian mengejar ketertinggalan," ujar Dedi.
Lebih lanjut, dia menuturkan jika lima nama tokoh teratas paling disukai publik lebih banyak berasal dari kalangan yang tidak diunggulkan dalam keterusungan partai politik (parpol) dalam wacana pencapresan. Secara berurutan tokoh paling disukai publik adalah Sandiaga Uno mencapai 89,3 persen, Dedi Mulyadi 88,6 persen, Ridwan Kamil 86,4 persen, Ganjar Pranowo 84 persen, dan Zulkifli Hasan 82.7 persen.
Di samping itu, survei IPO dilakukan pada 15-22 Februari 2022, dengan metode wawancara kepada 1.220 responden yang tersebar proporsional skala nasional. Serta memiliki perhitungan toleransi kesalahan (margin of error) 2,90 persen dengan tingkat akurasi data 95 persen.
