Home Internasional Barat Siapkan Sanksi Baru, Fasilitas Minyak dan Gas di Ukraina Terbakar

Barat Siapkan Sanksi Baru, Fasilitas Minyak dan Gas di Ukraina Terbakar

Kiev, Gatra.com - Pasukan Rusia telah menyerang fasilitas minyak dan gas di Ukraina, sehingga memicu ledakan besar. 

Serangan itu terjadi, kata para pejabat Ukraina pada hari Minggu, ketika sekutu Barat menyiapkan sanksi baru, termasuk mengusir bank-bank utama Rusia dari sistem pembayaran global utama.

Dikutip Reuters, Minggu (27/2), Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan pasukan Ukraina menahan pasukan Rusia yang akan memasuki ke ibu kota, Kiev. Serangan itu yang terbesar terhadap negara Eropa sejak Perang Dunia II, yang memasuki hari keempat.

Wali Kota Vasylkiv, Natalia Balasinovich, menyebut rudal Rusia menemukan sasarannya, termasuk serangan yang membakar terminal minyak di Vasylkiv, barat daya Kyiv. Sebuah ledakan terjadi. Api membesar dan asap membumbung ke angkasa.

Dilaporkan juga terjadi pertempuran sengit di dekat kota kedua Ukraina, Kharkiv, di timur laut, di mana pasukan Rusia meledakkan pipa gas alam, kata sumber sebuah badan negara Ukraina.

Ledakan gas itu menyebabkan awan berbentuk jamur di kegelapan malam.

“Musuh ingin menghancurkan segalanya,” kata Wali Kota.

Separatis yang didukung Rusia di provinsi timur Luhansk mengatakan bahwa sebuah rudal Ukraina telah meledakkan terminal minyak di kota Rovenky.

Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan apa yang disebutnya operasi militer khusus pada hari Kamis. Ia mengabaikan peringatan Barat selama berminggu-minggu dan mengatakan sikap "neo-Nazi" yang berkuasa di Ukraina mengancam keamanan Rusia - tuduhan yang menurut pemerintah Barat dan Kiev adalah propaganda tak berdasar.

Saksi mata Reuters di Kiev melaporkan sesekali terdengar ledakan dan tembakan di kota itu pada Sabtu malam meski tidak jelas dari mana asalnya.

“Kami telah bertahan dan berhasil menangkis serangan musuh. Pertempuran terus berlanjut,” kata Presiden Zelensky, dalam pesan video ketika menelusuri jalan-jalan di Kiev,  diposting media sosialnya.

Seorang pejabat pertahanan AS mengatakan pasukan Ukraina melakukan "perlawanan yang sangat keras" terhadap serangan udara, darat dan laut Rusia. Kejadian itu membuat ratusan ribu orang Ukraina mengungsi ke barat, memacetkan jalan raya utama dan jalur kereta api.

Dilaporkan juga, pihak Google melarang outlet media milik negara Rusia --RT dan saluran lainnya-- menerima uang untuk iklan di situs web, aplikasi, dan video YouTube mereka, serupa yang dibuat Facebook.

66