Home Regional Kasus Covid di Sukoharjo Meningkat Didominasi Klaster Keluarga

Kasus Covid di Sukoharjo Meningkat Didominasi Klaster Keluarga

Sukoharjo, Gatra.com - Kasus positif terinfeksi virus corona atau Covid-19 di Kabupaten Sukoharjo masih terus melonjak. Dilaporkan ada 243 warga yang terpapar Covid-19, hingga Senin (28/2).

Menurut data dari Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukoharjo, tercatat 243 kasus tersebut menyebar di 12 kecamatan di Kabupaten Sukoharjo, dan didominasi klaster keluarga. 

Diantaranya 6 klaster keluarga dari Kecamatan Baki ditemukan 14 kasus, 9 klaster keluarga dari Kecamatan Bendosari 25 kasus, 1 klaster keluarga dari Kecamatan Grogol 2 kasus.

Kemudian 4 klaster keluarga dari Kecamatan Kartasura 9 kasus, 8 klaster keluarga di Kecamatan Mojolaban 18 kasus. Kemudian, 2 klaster keluarga dari Kecamatan Polokarto 6 kasus, 2 klaster keluarga di Kecamatan Sukoharjo Kota 4 kasus, dan 4 klaster keluarga di Kecamatan Weru 10 kasus. 

Selain pada klaster keluarga, juga ditemukan klaster tempat kerja di Kecamatan Mojolaban, yakni 2 kasus. Pasien tersebut kesehariannya beraktifitas di Kota Surakarta. Sedangkan klaster sekolah ditemukan di Kecamatan Polokarto, 3 kasus. 

“Kontak kasus sebelumnya di Baki, Bendosari, Kartasura, Mojolaban, Nguter, Polokarto, dan Weru ada 17 kasus,” ucap Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Sukoharjo Tri Tuti Rahayu, Selasa (1/3).

Tuti mengatakan, penambahan ratusan kasus positif tersebut merupakan hasil pemeriksaan 121.896 sampel. Masing-masing dari mereka mengalami gejala dan tanpa gejala.

“Riwayat kontak kasus wilayah lain di Kecamatan Gatak, Kartasura, dan Mojolaban ada 3 kasus. Kemudian non klaster ada 130 kasus,” katanya. 

Tuti menyebut, rata-rata dari mereka sudah menerima suntikan vaksinasi, baik dosis pertama maupun kedua. Ia meminta bagi yang belum mendapatkan vaksin dosis kedua, diharapkan segera mendatangi tempat pelayanan vaksinasi mengingat kasus kian bertambah. 

“Untuk yang sudah vaksin lengkap ada yang bergejala ada yang tanpa gejala,” ujarnya. 

Meski kasus positif bertambah hingga ratusan, Tuti belum bisa dipastikan ada kaitannya dengan varian Omicron. Hal ini mengingat perlu dilakukan uji laboratorium.

”Yang Omicron secara komulatif ada 8, dengan status sudah sembuh semua,” terangnya.

Sedangkan dari jumlah 1.799 kasus aktif per 28 Februari 2022, tercatat ada 154 pasien yang sudah dinyatakan sembuh. Kemudian 2 pasien dinyatakan meninggal dunia.

“Yang meninggal rata-rata lansia dan komorbid,” ujar Tuti.

1049