Home Ekonomi Perkuat Literasi Keuangan, Pemkab Karanganyar Gandeng Bank Daerah dan OJK Sasar UKM Terdampak Pandemi 

Perkuat Literasi Keuangan, Pemkab Karanganyar Gandeng Bank Daerah dan OJK Sasar UKM Terdampak Pandemi 

Karanganyar, Gatra.com- Dalam rangka percepatan akses keuangan daerah, Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) bekerjasama dengan perbankan daerah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Otoritas Jasa Keuangan melakukan pendampingan akan pelaku usaha kecil menengah. 

Program kerja bersama UKM tersebut sudah dimulai sejak Januari 2022 lalu. Dimana PD BPR Bank Karanganyar dan PT BPR Bank daerah Karanganyar melakukan pendampingan kepada 200 UKM untuk mengisi lapak UKM Galaksi Tegalasri, di GOR RM Said Karanganyar. 

"Kabupaten Karanganyar memiliki TPAKD. Tidak semua daerah memiliki tim ini. Kemudian, dalam rangka percepatan akses keuangan daerah, kita menggandeng UKM dengan perbankan BUMD serta OJK untuk merealisasikannya," kata Kabag Perekonomian Setda Pemkab Karanganyar, Sri Asih Handayani kepada wartawan, Selasa (1/3). 

Sri Asih memaparkan bahwa di UKM Galaksi, UKM bebas berjualan. Dimana dari 200 UKM yang dibidik, sebanyak 100 UKM merupakan usaha baru dan 100 usaha lama. 

"Di UKM Galaksi yang bertempat di belakang kompleks DPRD, program percepatan akses keuangan daerah diberikan,” katanya. Perbankan daerah tersebut memberikan kredit usaha dengan bunga ringan kepada pelaku UKM Galaksi. 

Kemudian memberi edukasi memasarkan secara efektif. Sedangkan dari OJK mengajarkan kemudahan transaksi keuangan digital dan mengakses pinjaman online yang aman dan terpercaya. Termasuk menyosialisasikan penggunaan QRIS yang merupakan metode transaksi nontunai. 

“Baru dapat menyeriusi program ini sekarang. Sebab konsentrasi kami terpecah saat menghadapi pandemi tahun lalu,” kata Sri Asih. 

Di UKM Galaksi, perbankan daerah lebih mudah menawarkan produknya. Bahkan layanan jemput bola ke nasabah. Dimana Bank Daerah memberikan layanan angkat telepon moro yang disingkat ATM yang menargetkan 50 UKM sebagai nasabahnya.   

Layanan jemput bola itu akan mendatangi nasabah UKM di tempatnya berjualan. Baik untuk menarik dana maupun menyalurkan pinjaman. Bahkan, ini ini bisa dilakukan meski nilainya kurang dari Rp2 juta. 

“Siapa dan dimana UKM itu, kita memiliki data base-nya. Di klaster itu, perbankan daerah siap mengakselerasi nasabah UKM, memberikan ilmu manajemen bisnis. Sasarannya UKM terdampak pandemi. Khususnya bagi mereka yang di-PHK kemudian memulai usaha mandiri,” katanya.

1130