Moskow, Gatra.com - Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melalui telepon pada hari Minggu bahwa Rusia hanya akan menghentikan operasi militernya jika Ukraina berhenti berperang, dan tuntutan Moskow dipenuhi. 

Pernyataan itu diungkapkan Kremlin dalam sebuah pernyataan, dikutip Reuters, Minggu (6/3).

Putin mengatakan operasi akan terus berjalan sesuai rencana dan jadwal. Dia berharap negosiator Ukraina akan mengambil pendekatan yang lebih konstruktif dalam pembicaraan dan mempertimbangkan kenyataan di lapangan.

Adapun kantor kepresidenan Turki menyebut Presiden Erdogan menyerukan gencatan senjata secara menyeluruh baik kepada pihak Ukraina maupun kepada pemimpin Rusia, Vladimir Putin melalui telepon.

Kedua kepala negara itu berbicara menjelang forum diplomatik di Turki pada 11-13 Maret yang akan dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov dan mitranya dari Ukraina.

Turki berharap dapat mengatur pertemuan antara keduanya.

“Gencatan senjata umum yang mendesak akan memudahkan untuk menemukan solusi politik dan menanggapi masalah kemanusiaan,” kata Erdogan.

Dia mendesak Putin untuk mengizinkan penciptaan koridor kemanusiaan "mendesak" di Ukraina, dan menyebut kalau dia dan pemimpin Rusia dapat "membuka jalan perdamaian bersama."

Dia mengatakan kepada Putin bahwa Ankara “siap untuk berkontribusi dalam semua cara yang mungkin menuju resolusi damai (krisis).”

Media resmi Turki mengatakan percakapan itu berlangsung selama satu jam.

Turki menghadap persoalan yang dilematis. Di satu sisi, masih merupakan anggota NATO dan sekutu Ukraina, disisi lain, perlu menjaga hubungan baik dengan Rusia, yang sangat bergantung pada impor.

Erdogan telah menawarkan beberapa kesempatan untuk menjadi tuan rumah pembicaraan antara Kiev dan Moskow.