Karanganyar, Gatra.com- Penjualan minyak goreng (migor) subsidi boleh sampai 5 liter per transaksi di sejumlah desa di Kabupaten Karanganyar, Jateng. Ini merupakan hasil lobi Ketua DPRD Karanganyar Bagus Selo dengan manajemen PT Fokus Ritel Indoprima.

"Setelah lobi-lobi dengan perusahaan itu (PT Fokus Ritel Indoprima), akhirnya mereka bersedia menjual migor subsidi ke Karanganyar. Lokasinya sudah ditentukan. Satu orang enggak hanya dibatasi maksimal 2 liter saja. Tapi boleh 5 liter sekaligus. Per liter Rp14 ribu," kata Ketua DPRD Karanganyar Bagus Selo kepada wartawan, Senin (7/3).

Penjualan migor pasar murah pada pagi tadi berlangsung di Desa Dagen, Jaten. PT Fokus Ritel Indoprima menjual secara eceran migor merek Hemart ke pengguna langsung yang dibuktikan KTP. Usai dilayani, para pembeli ditandai dengan tinta celup. Kebanyakan warga Desa Dagen membeli sesuai batasan maksimal per transaksi.

"Kita sengaja enggak menjual ke pasar tradisional. Tapi di balai desa. Itu supaya sasaran subsidi ini sampai ke sasaran. Yakni pengguna langsung. Bukan pedagang," katanya.

Dalam melakukan penjualan migor subsidi, agen dibantu relawan Semut Ireng. Relawan ini dulunya membantu timses pemenangan Jokowi saat nyapres. Untuk menjaga antrean dari kerumunan, panitia mendapat penjagaan dari kepolisian, koramil dan Satpol PP. "Relatif antreannya tertib. Sebab hanya KTP desa itu saja yang boleh beli," katanya.

Informasi penjualan migor murah disampaikan secara langsung lewat pengeras suara. Di Desa Dagen disiapkan 6.000 liter yang terkemas di 500 karton. Bagus mengatakan, penjualan selanjutnya ke Desa Kemiri dan Banjarharjo Kebakkramat pada Selasa (8/3). Di tiap desa tersebut sekitar 1.000 liter jatahnya.

"Semoga kelangkaan migor subsidi segera berakhir. Masyarakat bisa segera menikmati tanpa perlu khawatir dan panik buying," katanya.