Home Ekonomi 60 Ton Gula Semut Sokawera Diekspor ke Eropa, Amerika, dan Jepang

60 Ton Gula Semut Sokawera Diekspor ke Eropa, Amerika, dan Jepang

Banyumas, Gatra.com – Ratusan petani gula kelapa di Desa Sokawera, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah dalam sebulan mampu memproduksi sebanyak 60 ton gula kristal atau gula semut kualitas terbaik. Sebagian besar produksi gula kristal ini kemudian diekspor.

Pengorganisir petani gula kelapa, Endah Puspitosari mengatakan, dengan jumlah itu, maka jika dinominalkan setara dengan penghasilan bruto sebesar Rp1,5 miliar per bulan.

Endah menjelaskan, melalui wadah CV Pusat Pengembangan Produksi Rakyat (P3R) dirinya telah membangun jaringan rakyat dalam pengolahan bahan gula setengah jadi untuk kemudian diproses jadi gula kristal di tempat khusus. Kemudian dikemas menjadi produk ekspor ke Eropa, Jepang, dan Amerika.

“Memang itu bukan hal mudah, mengingat segala persyaratan higiene dan berbagai macam standarisasi harus dipenuhi dengan biaya ratusan juta rupiah,” katanya di Banyumas, Selasa (8/3).

Menurut dia, untuk sampai ke tahap ini, petani menghadapi berbagai tantangan. Diantaranya persaingan ketat dengan eksportir lain hingga cara menjaga kuantitas dan kualitas produksi.

“Perlu dijaga dengan terus ajeg dalam menjaga kualitas dan kuantitas pasokan,” ujarnya.

Dalam kunjungannya beberapa waktu lalu, Bupati Banyumas Achmad Husein menyatakan bahwa dari delapan juta potensi total pohon kelapa di Banyumas sekitar 10 persen diantaranya niranya diolah menjadi gula kelapa seperti pada umumnya.

Prosentase ini setara dengan sekitar 800 ribu batang pohon. Sementara, sekitar seratus ribuan pohon kelapa telah dibudidaya niranya menjadi gula kristal.

“Karena itu, hal tersebut merupakan kekayaan melimpah atas potensi yang tersedia di Banyumas, untuk itu peluangnya masih sangat terbuka bagi aneka produk olahan teknologi yang berbahan baku dari pohon kelapa,” jelasnya.

Senada dengan Bupati, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banyumas Titik Pujiastuti mengatakan, bahwa pihaknya akan terus membina dan memberdayakan industri gula kristal di Banyumas agar keberadaannya tetap dapat menjadi lapangan kerja.

“Berusaha masyarakat dalam mendorong ekspor untuk dapat terus menyumbangkan devisa bagi daerah, serta tetap terus mengkolaborasikan teknologi budaya untk mampu menuju pentas ekonomi dunia,” ucap Titik.

1133