Home Internasional Malaysia Mulai Masuki Transisi Endemi per 1 April

Malaysia Mulai Masuki Transisi Endemi per 1 April

Kuala Lumpur, Gatra.com - Malaysia akan memulai fase transisi dari pandemi menuju endemi mulai 1 April nanti.

Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob menyebutkan bahwa pada fase endemi, jam operasional untuk pertokoan dan bisnis tidak akan dibatasi lagi, hanya saja pemakaian masker masih diwajibkan.

Sementara itu, social distancing tidak akan lagi diberlakukan di masjid dan juga tempat-tempat ibadah lainnya. “Ini merupakan bagian dari rencana Pembukaan Kembali (negara), dengan cara yang aman,” ujar Ismail Sabri.

Keputusan ini diambil, kata Ismail Sabri, setelah menerima berbagai masukan dan melalui penilaian oleh Kementerian Kesehatan, termasuk juga setelah mempelajari rekomendasi dari Kementerian Kuartet. “Fase ini disebut Transisi Menuju Endemi, dimulai pada 1 April,” tegasnya.

Masa ini juga merupakan fase temporer sebelum Malaysia benar-benar memasuki fase endemi, seperti yang pernah disampaikan oleh WHO,” kata Ismail Sabri saat melakukan konferensi pers di Parlemen, Selasa (8/03).

Ismail Sabri menyatakan bahwa pembatasan waktu bi sektor bisnis akan dicabut. Restauran bahkan bisa beroperasi 24 jam.

“Ini artinya, masyarakat bisa makan malam di luar hingga tengah malam. Bahkan, sebentar lagi Ramadan tiba, masyarakat bisa melakukan sahur di luar rumah,” ujarnya.

Selain itu, tidak akan ada lagi pembatasan kapasitas untuk acara, seperti acara pernikahan. “Tidak ada lagi pembatasan kapasitas 50%. Namun, penyelenggara acara diharapkan tetap menerapakn pengaturan jarak fisik antar tamu,” katanya.

Keyakinan diri pemerintah Malaysia untuk masuk ke fase endemi, kata Ismail Sabri, dikarenakan tingginya angka vaksinasi, yakni sudah 98,7% telah vaksinasi lengkap dan 64% telah menerima vaksin booster. “Meskipun ada kenaikan kasus karena Omicron, tapi persentase angka infeksi cukup rendah yakni, 0,7%,” katanya.

Selain itu, jumlah pasien yang membutuhkan perawatan dan dan juga observasi di ICU berda pada angka 42%. “Masih terkontrol,” tegasnya.

 

47