Home Internasional AS Kutuk Serangan Membabi Buta Rusia ke Rumah Sakit Anak Ukraina

AS Kutuk Serangan Membabi Buta Rusia ke Rumah Sakit Anak Ukraina

Mariupol, Gatra.com - Amerika Serikat mengutuk pengeboman oleh Rusia pada salah satu rumah sakit anak di Kota Mariupol, Ukraina pada Rabu (9/3).

Menurut keterangan Pemerintah Amerika, serangan udara Rusia ini berhasil mengubur para pasien yang berada di sana. Padahal, sebelumnya terdapat perjanjian gencatan senjata sementara hingga masyarakat sipil selesai mengevakuasi diri dari kota itu.

Serangan ini juga disebut Amerika merupakan yang terbesar di negara Eropa sejak 1945. Seorang Pejabat Pertahanan Amerika menduga, militer Rusia menggunakan bom yang tidak diarahkan dengan tepat sehingga menyasar rumah sakit tempat berkumpulnya warga sipil.

Pasalnya, serangan udara ini melukai wanita hamil dan anak-anak. Banyak warga sipil terjebak dan tidak dapat melarikan diri dari Mariupol. Ratusan ribu orang berlindung tanpa air dan listrik di sana selama lebih dari satu minggu.

Kementerian Pertahanan Rusia menyalahkan Ukraina atas kegagalan evakuasi itu. Juru bicara Pemerintah Rusia, Dmitry Peskov yang dimintai komentar oleh Reuters, mengatakan bahwa pasukan Rusia tidak menyasar warga sipil. Serangannya ini diklaim sebagai operasi khusus untuk melucuti senjata Ukraina dan mengusir para pemimpin yang disebutnya neo-Nazi.

Kementerian Luar Negeri Ukraina memposting rekaman video yang menunjukkan hancurnya rumah sakit anak itu. Tumpukan besar puing-puing tampak berserakan di tempat kejadian.

"Mengerikan melihat cara penggunaan kekuatan militer yang biadab untuk mengejar warga sipil tak berdosa di negara berdaulat," kata Sekretaris Pers Amerika, Jen Psaki.

Badan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih memverifikasi jumlah korban. "Insiden itu menambah keprihatinan mendalam kami tentang penggunaan senjata secara sembarangan di daerah berpenduduk dan warga sipil yang terperangkap dalam permusuhan aktif di berbagai daerah," kata juru bicara Badan HAM PBB, Liz Throssell.

Gubernur Donetsk mengatakan, setidaknya terdapat 17 orang luka-luka dalam insiden itu. Ia juga menyebut, rumah sakit itu beberapa kali terkena serangan udara yang menyebabkan kehancuran total.

Akibat serangan ini, Ukraina menuduh Rusia melanggar gencatan senjata di sekitar pelabuhan selatan. Pemerintah Ukraina mengatakan 67 anak telah tewas di negaranya sejak invasi dimulai. Setidaknya terdapat 1.170 warga sipil tewas di Mariupol. Perusahaan citra satelit Maxar juga mengkonfirmasi gambar dari hari sebelumnya yang menunjukkan kerusakan parah pada rumah, gedung apartemen, toko kelontong dan pusat perbelanjaan di Mariupol.

"Penembakan membabi buta terus berlanjut," tulis Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba di Twitter.

129