Home Ekonomi Perbedaan Mesin Baru Hino dan Lama, Selain Lebih Bertenaga

Perbedaan Mesin Baru Hino dan Lama, Selain Lebih Bertenaga

Jakarta, Gatra.com - Mulai bulan ini, semua truk dan bus yang diproduksi Hino di Indonesia mengunakan mesin Euro4 yang lebih ramah lingkungan dibandingkan mesin lama. Seluruhnya ada 47 varian truk dan bus. Mesin lama yang menggunakan standar emisi Euro2 tidak diproduksi lagi.

Masato Uchida, Presiden Direktur Hino Motor Sales Indonesia (HMSI) mengatakan mulai 7 Maret model-model Hino seperti truk Profia, Ranger, Dutro dan bus, dijual dengan spesifikasi baru. Pemerintah mewajibkan mulai 4 April 2022 semua truk dan bus yang diproduksi di Indonesia harus sudah memenuhi standar Euro 4.

Selain lebih ramah lingkungan, ada banyak inovasi lain yang membuat mesin baru ini lebih unggul. Mulai dari sasis yang kini lebih tebal (dari 7 mm menjadi 8 mm), gross vehicle weight (GVW) yang lebih optimal, sistem pengereman yang responsif menggunakan full air brake dan ABS, hingga sistem bahan bakar dengan mekanisme 3x penyaringan bahan bakar dan injector dengan full Diamond Like Carbon (DLC) untuk meningkatkan ketahanan aus.

Mesin common rail Hino sudah dilengkapi Diesel Oxidation Catalyst (DOC) untuk mengurangi emisi gas buang karbon monoksida (CO), dan Hidrokarbon (HC) selain itu terdapat Exhaust Gas Recirculation (EGR) untuk menurunkan kadar emisi gas buang NOx, dan Selective Catalytic Reduction (SCR) untuk model tertentu. Mesin common rail Hino Euro4 juga memiliki Variable Nozzle Turbo (VNT) untuk meningkatkan suplai udara ke ruang bakar untuk menghasilkan tenaga secara responsif, serta ECU generasi terbaru yang telah terintegrasi dengan EDU. Dengan beragam teknologi didalamnya membuat mesin common rail Hino lebih efisien penggunaan bahan bakar, suara mesin halus dan minim getaran. selain emisi gas buang ramah lingkungan.

Masahiro Aso, Presiden Direktur PT Hino Motors Manufactruing Indonesia (HMMI) mengatakan “Untuk mencapai target emisi gas buang yang ditetapkan, sebaiknya menggunakan bahan bakar solar dengan minimal Cetane Number 51 dan kandungan sulfur maksimal 50ppm. Untuk itu HMMI memberikan jaminan kualitas atas kendaraan Hino yang dihasilkan saat ini, karena Hino Indonesia telah berpengalaman dalam memproduksi kendaraan EURO4 untuk pasar ekspor”.

Berikut spesifikasi mesin lama dan baru (Euro4) yang digunakan Hino Ranger

sumber: HMSI

1700