Banjarmasin, Gatra.com - Kelangkaan dan mahalnya harga minyak goreng dimanfaatkan para pedagang. Salah satunya, untuk bisa membeli minyak goreng dengan harga Rp14 ribu, pembeli diwajibkan membeli barang lain seperti tepung dan gula pasir.

Salah satu ibu rumah tangga yang tinggal di Komplekas Kayutangi 2, Kelurahan Pangeran Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan Rabinah mengungkapkan, kala dia membeli minyak goreng di salah satu pasar tradisional di Kota Banjarmasin, dirinya diminta juga untuk membeli tepung atau gula pasir.

"Kalau tidak mau dikawinkan dengan gula atau terigu, pedagang tidak mau menjual minyak goreng. Ini semacam pemaksaan," ujar ibu tiga anak itu kepada Gatra.com, Kamis (10/3).

Disampaikannya, praktik tersebut berlangsung sejak minyak goreng harganya meroket.

"Saya mau tidak mau terpaksa manut saja. Meskipun juga harus beli terigu dan gula. Karena pengin beli minyak goreng dengan harga murah," ujarnya.

Dikonfirmasi tentang hal tersebut, Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Kalsel, Birhasani mengutuk keras apa yang dilakukan pedagang.

"Praktek itu tidak benar sama sekali. Itu melanggar hukum dan melanggar undang - undang konsumen, pedagang bisa dijerat hukum," tegas Birhasani kepada Gatra.com di Banjarmasin, Kamis (10/3).

Pihaknya berjanji akan segera menyurati Dinas Perdagangan Kota Banjarmasin untuk segera turun ke lapangan memberikan teguran atau peringatan.

"Kalau praktik ini masih saja diteruskan, maka izin berdagang bisa dicabut. Pedagang nakal ini juga segera saya sampaikan ke pihak kepolisian dan Satgas Pangan untuk segera diberi tindakan sesuai aturan yang ada," tegasnya.

Kepada masyarakat yang menemukan praktek serupa, Birhasani meminta untuk jangan ragu - ragu melaporkan kepada pihaknya atau Dinas Perdagangan setempat.

"Kita juga tak habis pikir, ditengah masih sulitnya mendapatkan minyak goreng, masih ada saja oknum pedagang yang tega mengakali pembeli," tukasnya.