Home Kesehatan Konsumsi Ikan Masyarakat Purbalingga Masih Rendah

Konsumsi Ikan Masyarakat Purbalingga Masih Rendah

Banyumas, Gatra.com - Pemerintah Kabupaten Purbalingga terus menggenjot konsumsi ikan untuk mencegah stunting atau anak lambat tumbuh. Pasalnya, hingga saat ini angka konsumi ikan Purbalingga masih jauh di bawah rata-rata Provinsi Jawa Tengah.

Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Purbalingga, Heru Budi Hartono mengatakan angka konsumsi ikan Purbalingga sebanyak 26,39 kilogram per kapita per tahun 2021. Angka ini meningkat dibanding tahun 2020 yang hanya 25,11 kilogram.

“Tingkat konsumsi ikan masyarakat Purbalingga perlu untuk terus ditingkatkan mengingat pentingnya manfaat ikan bagi kesehatan khususnya dalam meningkatkan kecerdasan anak serta mencegah stunting,” katanya dalam acara Kampanye Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) di Balai Desa Karangasem, Kertanegara, dikutip dari keterangannya, Jumat (11/3).

Untuk mendorong konsumsi ikan, DKPP Purbalingga sengaja memilih Desa Karangasem sebagai lokasi kampanye mengingat desa ini juga jadi fokus penanganan stunting. Sejumlah bantuan paket olahan ikan diberikan kepada 125 ibu menyusui, ibu hamil, dan balita.

“Isian paket meliputi pindang tongkol, serundeng ikan nila, keripik nila, macaroni patin dan abon ikan lele yang merupakan hasil produksi dari para pelaku usaha pengolahan ikan di Purbalingga,” ujarnya.

Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi menyampaikan bahwa imun tubuh yang baik harus didukung dengan gizi yang baik salah satunya dari ikan. Terutama bagi ibu hamil dan balita. Ikan memiliki omega-3 yang bisa mempengaruhi perkembangan otak anak yang masih dalam tahap pertumbuhan terutama di 1000 hari pertama.

“Jangan sampai anak-anak kita tidak suka ikan. Jadi mulai hari ini, ibu-ibu ke depan mulai membiasakan anaknya untuk rutin mengkonsumsi ikan,” kata Dyah.

Ia mengakui, ikan kurang digemari anak karena amis atau durinya. Oleh karena itu ia minta agar masyarakat bisa mengolah ikan dalam berbagai variasi, seperti nugget, siomay, bakso, dan lainnya.

“Kita dari DKPP akan berkolaborasi dengan ibu-ibu PKK untuk rutin pelatihan membuat resep-resep olahan ikan. Target tahun 2022 angka konsumsi ikan kita meningkat, paling tidak sama dengan rata-rata Provinsi Jawa Tengah yaitu 36 kilogram per kapita per tahun,” kata Bupati Tiwi.

Sementara, Kepala Bidang Usaha dan Pengembangan Komoditas Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah, Iman Kadarusman menyebutkan ikan memiliki kandungan protein hewani yang cukup besar per 100 gramnya. Di antaranya, ikan lele terdapat 18 gram, nila 26 gram, gurami 18 gram,bandeng 20 gram, dan ikan kembung 21,3 gram.

“Artinya ikan cukup tinggi gizinya dan dibutuhkan generasi kita,” katanya.

Ikan dikenal sebagai sumber protein hewani yang kaya gizi, diyakini dapat mencegah terjadinya stunting atau anak gagal tumbuh. Oleh karena itu, Pemkab Purbalingga bersama Pemprov Jateng mengkampanyekan agar masyarakat Purbalingga untuk lebih sering mengkonsumsi ikan.

Tahun 2021 pihaknya turut memberi bantuan untuk Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) di Purbalingga sebanyak dua kelompok dan satu Ponpes untuk keperluan pengembangan budidaya. Selain itu juga bantuan peralatan pengolahan ikan kepada satu kelompok.

“Kami harap dari bantuan ini, kelompok budidaya bisa meningkatkan produksi diserap masyarakat maupun kalangan sendiri, sedangkan bantuan alat pengolahan diharapkan hasil olahan ikan lebih variatif sehingga bisa meningkatkan minat makan ikan,” kata Iman.

1300