Home Nasional Sambut Pernyataan PBB, TPNPB-OPM Sasar Semua Pendatang, Tragedi Beoga Salah Satunya

Sambut Pernyataan PBB, TPNPB-OPM Sasar Semua Pendatang, Tragedi Beoga Salah Satunya

Brisbane, Gatra.com- Amatus Akouboo Douw, Ketua Dewan Diplomatik kelompok yang menyatakan diri sebagai Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) yang berkedudukan di Brisbane, Australia, menyambut baik pernyataan pakar PBB, 1 Maret 2022, yang menyatakan ada pelanggaran serius di Papua. Dia mengklaim bahwa satu juta orang Papua telah tewas sejak PBB mengalihkan administrasi ke Indonesia. "Sekitar satu juta orang sejak PBB mengalihkan administrasi tanah kami ke Indonesia pada tahun 1963," katanya, 09/03.

Menurut Wikipedia penduduk seluruh Papua pada 1963 sekitar 700.000 populasi. Sedangkan sekarang penduduk Papua dan Papua Barat, 4.303.707 dan 1.134.068 jiwa. Jadi selama hampir 60 tahun jumlah penduduk seluruh Papua dari 700.000 berkembang menjadi 5.437.775 jiwa. "Gerakan Papua Merdeka sekali lagi menegaskan hak rakyat Papua Barat untuk menentukan nasib sendiri," tegasnya.

Amatus Akouboo Douw juga mengungkapkan tentang sepak terjang TPNPB-OPM yang menyerang semua pendatang, seperti yang diperingatkan Gerakan Papua Merdeka kepada Indonesia hampir 12 bulan lalu. "Berbeda dengan militer Indonesia, para pejuang kemerdekaan TPNPB tidak pernah menyerang penduduk sipil Indonesia. Namun, jika Indonesia melanjutkan program teror dan genosida terhadap penduduk sipil West Papua (seperti yang telah terjadi selama hampir enam puluh tahun) dan masyarakat internasional tidak campur tangan, OPM lewat pejuang kemerdekaan TPNPB mengumumkan kampanye untuk memusnahkan tidak hanya militer Indonesia, tetapi juga orang Jawa dan pemukim Indonesia lainnya yang semakin mencuri tanah suci dan sumber daya orang-orang Papua Barat," katanya.

"Mengingat kegagalan PBB dan komunitas internasional untuk campur tangan, para pejuang kemerdekaan TPNPB OPM mengumumkan kampanye militer kami pada 8 Juni 2021 yang menargetkan tidak hanya pejabat tinggi militer Indonesia dan tentara tetapi semua orang Indonesia di zona perang Papua Barat. Penargetan pegawai pemerintah Indonesia yang mendirikan fasilitas komunikasi di Beoga, Puncak adalah peluncuran kampanye baru ini," katanya.

"Gerakan Papua Merdeka sangat menyarankan semua orang Jawa dan Indonesia lainnya yang berada di Papua Barat untuk segera kembali ke tanah air Anda jika Anda tidak ingin menjadi sasaran pejuang kemerdekaan gerilya TPNPB-OPM kami," katanya.

Karena itu Gerakan Papua Merdeka (TPNPB-OPM) menyambut baik pernyataan PBB tentang pelanggaran terhadap orang asli Papua.

31871

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR